kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank UOB Indonesia bantah krisis likuiditas


Kamis, 04 September 2014 / 16:25 WIB
Bank UOB Indonesia bantah krisis likuiditas
ILUSTRASI. Dana bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) berlaku mulai hari ini, Senin (20/3). KONTAN/Baihaki/27/2/2023


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tingkat loan to deposit ratio (LDR) Bank UOB Indonesia tergolong tinggi. Sebab sudah berada di level 93,87% per Juni 2014. Namun Bank UOB Indonesia membantah bahwa mereka sedang mengalami likuiditas yang ketat.

Safrullah Hadi Saleh, Direktur Keuangan Bank UOB Indonesia mengatakan, walaupun LDR di akhir semester I-2014 diatas batas maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) yang sebesar 92%, namun itu tidak menjadi persoalan. “Sebab Capital Adequacy Ratio (CAR) kami masih diatas 14%, yakni 17,12%,” kata Hadi saat dihubungi KONTAN, Kamis (4/9).

Hadi juga menegaskan bahwa Bank UOB Indonesia telah menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebesar Rp 1 triliun. Subdebt tersebut dikeluarkan pada bulan Juni lalu.

“Sehingga likuiditas kita tetap terjaga. Masalahnya subdebt kan tidak termasuk dalam penghitungan rasio LDR,” pungkas Hadi.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, LDR Bank UOB Indonesia memang sudah turun dibandingkan Juni tahun lalu yang mencapai 96,89%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×