kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Woori Saudara (SDRA) bidik pertumbuhan kredit 10,84% di 2021


Selasa, 30 Maret 2021 / 18:25 WIB
Bank Woori Saudara (SDRA) bidik pertumbuhan kredit 10,84% di 2021
ILUSTRASI. RUPS?Bank Woori Saudara.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk atau BWS optimis bisnis dan kinerja keuangan semakin membaik di 2021. Direktur BWS Sadhana Priatmadja menyatakan dalam rencana bisnis bank (RBB) target kredit meningkat 10,84% year on year (yoy) menjadi Rp 33,26 triliun.

Strategi BWS dalam menyalurkan kredit korporat tahun 2021 tetap akan fokus pada perluasan penyaluran kredit untuk perusahaan lokal maupun Korean related dengan grup usaha yang mempunyai reputasi yang baik serta penyaluran kredit sindikasi. Untuk itu, BWS akan membentuk Divisi Corporate Investment Banking yang difokuskan untuk memperluas bisnis dengan konglomerat lokal serta bisnis kredit sindikasi.

"Sedangkan ekuitas kita menjadi Rp 7,83 triliun. Lalu capital adequacy ratio (CAR) turun sedikit menjadi 19,30%. Sedangkan total aset menjadi Rp 42,28 triliun," ujar Sadhana dalam paparan publik secara virtual pada Selasa (30/3).

Baca Juga: Transaksi digital digemari, regulator dan bank kebut pengembangan digital banking

Pada tahun lalu, BWS masih mampu mempertahankan kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19. Hal ini tecermin dari perolehan laba bank bersandi saham SDRA ini mencapai Rp 536 miliar di 2020.

Nilai itu tumbuh 7,26% year on year (yoy) dibandingkan 2019 sebesar Rp 499,7 miliar. Kinerja ini tidak terlepas dari meningkatnya pertumbuhan kredit yang tumbuh 12,78% dari Rp 26,6 triliun menjadi Rp 30 triliun di tahun lalu.

Hal ini membuat aset BWS tumbuh 2,98% yoy dari Rp 36,9 triliun menjadi Rp 38 triliun di penghujung 2020. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan senilai 3,16% yoy dari Rp 19 triliun menjadi Rp 18,4 triliun  pada tahun lalu. 

"Pada 2020, BWS melakukan beberapa relokasi kantor seperti KC Wastukancana dan beberapa KCP lainnya. Selain itu, meluncurkan produk simpanan baru yaitu tabungan cerdas yang ditujukan untuk kalangan milenial," ujar Direktur BWS Sadhana Priatmadja dalam paparan publik secara virtual pada Selasa (30/3).

Baca Juga: Perbaiki kinerja JHT, BP Jamsostek segera pangkas investasi saham dan reksadana

Selain itu, BWS juga memperkuat modal inti dari Rp 4,6 triliun di 2019 menjadi Rp 5,2 triliun di akhir 2020.  BWS juga mencatatkan rasio-rasio utama seperti rasio profitabilitas diantaranya Return On Equity (ROE) yang mencapai 10,98% dan rasio Return On Asset (ROA) mencapai 1,84%.

Bersamaan dengan pengembangan bisnis, BWS juga tetap fokus terhadap peningkatan kualitas aset selama tahun 2020, yang menghasilkan tingkat Non Performing Loan (NPL) baik Gross maupun Net membaik masing-masing menjadi 1,12% dan 0,55%. 

Selanjutnya: Ikuti jejak BI, Bank OCBC NISP lakukan penyesuaian suku bunga dasar kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×