kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bankir antisipasi kenaikan NPL sektor tambang


Rabu, 07 Juni 2017 / 21:05 WIB
Bankir antisipasi kenaikan NPL sektor tambang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah bankir sudah megantisipasi masih tingginya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor pertambangan. Antisipasi ini salah satunya dilakukan dengan meningkatkan manajemen risiko di sektor ini.

Hal itu wajar, karena berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai kuartal I-2017, NPL sektor pertambangan masih cukup tinggi yaitu 7,05% atau mengalami tren kenaikan dalam dua tahun belakangan.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BNI) mengatakan, sampai kuartal I-2017, NPL di sektor tambang sebesar 9,4%. "Namun porsi kredit tambang masih kecil dibanding total kredit yaitu 3% sampai 4%," ujar Herry, Rabu (7/6).

Untuk menurunkan NPL tambang, bank berkode saham BBNI ini akan selektif memilih calon debitur. Sedangkan untuk debitur yang sudah ada, bank akan melakukan monitoring secara intens.

Sementara, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan, untuk menurunkan NPL tambang, pihaknya akan melakukan diversifikasi dan tidak melakukan penambahan kredit baru di sektor tersebut.

"NPL sektor tambang kami masih kecil 3%, sedangkan porsi sektor ini juga sekitar 1% dari total kredit," ujar Haru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×