kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir lebih optimis di tahun 2018


Kamis, 30 November 2017 / 13:08 WIB
Bankir lebih optimis di tahun 2018


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika, Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi batas waktu hingg akhir November 2017 bagi perbankan untuk menyerahkan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2018.

Dari laporan sementara rencana bisnis bank yang sudah masuk, OJK menyimpulkan para bankir optimistis pertumbuhan kredit pada tahun depan akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Perbaikan ekonomi akan mendorong permintaan kredit.

"Tahun depan, pertumbuhan kredit perbankan bisa mencapai 13%," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, Rabu (29/11). Asumsi tersebut datang dari sebagian RBB yang sudah ada di tangan OJK.

Regulator perbankan ini lebih optimistis ketimbang Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebagai perbandingan, BI memprediksi kredit perbankan akan tumbuh 10%–12%, sedangkan LPS memperkirakan kredit tumbuh 10% di tahun depan.

Menurut Heru, sektor yang bisa mendorong pertumbuhan kredit di tahun depan adalah konsumer. Harapannya, kenaikan penyaluran kredit akan memperbaiki perolehan laba bersih perbankan.

Salah satunya, ditunjukkan oleh indikator margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan stabil di level 5% di tahun depan. Kemudian, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan membaik di tahun mendatang.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi memproyeksikan, kredit tumbuh sekitar 7%–8% di tahun depan. Nah, sektor mikro akan menjadi penopang kredit. Ke depan, perlu ada dukungan dari sektor riil dan perizinan untuk meningkatkan bisnis bank.

Senada, Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor Siahaan mengatakan, pihaknya memprediksi kredit berkisar 7% di tahun depan. Bank berkode saham BNGA ini menilai tidak bisa memaksakan pertumbuhan kredit.

Sedikit berbeda dengan Direktur Utama PT Bank Victoria International Tbk Daniel Budirahayu yang lebih optimistis dengan kredit di 2018. Bank berkode saham BVIC ini memprediksi kredit sekitar 13%–15% di tahun depan.

"Kualitas kredit juga akan membaik dengan perkirakan rasio NPL berada di level 2,3%," katanya.

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengatakan, sektor korporasi menjadi penopang pertumbuhan kredit BNI di tahun depan. Karena pembangunan infrastruktur akan berlanjut pada tahun mendatang.

Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Handayani juga yakin permintaan kredit akan membaik. BRI masih mengandalkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan konsumer untuk mendorong kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×