Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir mengaku bisa saja mengambil opsi penjualan kredit bermasalah untuk mengatasi rasio kredit bermasalah (NPL).
Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga bilang bisa saja opsi penjualan NPL dilakukan bank. "Termasuk juga langkah restrukturisasi," kata Frans, kepada kontan.co.id, Selasa (15/5).
Bambang Tri Baroto, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bilang masih mengkaji aturan internal yang mengatur tentang penjualan kredit bermasalah.
"Baik melalui pengambilalihan kredit melalui cessie atau opsi lain," kata Bambang kepada kontan.co.id, Selasa (15/5). Selama ini menurut Bambang, BTI belum pernah melakukan praktik penjualan kredit bermasalah.
Di berita hari ini, PT Bank Permata Tbk dikabarkan akan melakukan penjualan kredit bermasalah sebesar Rp 1 triliun- Rp 1,5 triliun.
Sumber Kontan.co.id menyebut bahwa salah satu aset yang dijual adalah kredit bermasalah ke Garasindo sebesar Rp 1,2 triliun.
Jika penjualan ini berhasil dikabarkan Bank Permata akan menikmati laba sebesar Rp 1,5 triliun pada akhir 2018 atau naik 100% secara tahunan atau year on year (yoy).
Masih menurut sumber kontan.co.id, manajemen Bank Permata terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kredit bermasalah yang membebani perusahaan.
Salah satu yang dilakukan adalah melikuidasi agunan kredit sejak tahun lalu dan akan terus dilakukan pada tahun ini.
Dikonfirmasi terkait ini, Richele Maramis, Head Corporate Affairs Bank Permata bilang sebagai perusahaan terbuka bank tidak dapat berkomentar mengenai rumor pasar dan nasabah individu.
"Kami terus mengembangkan bisnis kami secara berhati-hati untuk menciptakan nilai lebih bagi semua stakeholders," kata Richele kepada kontan.co.id, Senin (14/15) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News