Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir optimis ke depan potensi kredit ekspor masih cukup besar.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang, dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan kredit ekspor ini seiring dengan keinginan pemerintah agar neraca berjalan bisa lebih baik.
"Saat ini ekspor masih didominasi komoditas, pemerintah dan OJK ingin agar potensi ekspor bisa dipetakan dengan baik kedepannya," kata Tiko sapaan akrabnya ketika ditemui setelah acara annual bankers gathering Perbanas.
Terkait dorongan OJK agar bank meningkatkan kredit ekspor ini sejalan dengan fasilitas keringanan pajak ekspor yang akan diimplementasikan pemerintah. Dengan ini diharapkan pengusaha tidak hanya fokus ke ekspor komoditas tapi juga manufaktur.
Bob Tyasika Ananta Direktur Manajemen Risiko BNI mengakui memang saat ini mayoritas ekspor masih disumbang oleh komoditas. "Ke depannya pengusaha dan bank bisa sinergi untuk mendorong value add ekspor," kata Bob dalam kesempatan yang sama.
Menurut Bob, ada tantangan yang harus dipikirkan bersama terkait peningkatan ekspor terutama manufaktur. Ini karena jika pengusaha mendorong ekspor manufaktur, maka mau tak mau impor bahan baku juga akan meningkat.
Ini menyebabkan tekanan di dua arah. Untuk itu bank selain mendorong kredit ekspor juga melihat ekosistem bisnisnya. Saat ini menurut Bob, komposisi kenaikan bisnis trade finance cukup bagus dengan penyumbang terbesar di trade finance terkait perdagangan internasional.
Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA bilang, kredit ekspor sangat tergantung kondisi makro dan ekonomi. "Tergantung dari sisi permintaan dan kondisi ekonomi," kata Jan kepada kontan.co.id, Selasa (15/5).
Terkait dengan potensi kredit ekspor, ini memang bisa disesuaikan dengan masing-masing daerah. Ada beberapa daerah yang mempunyai potensi besar untuk ekspor sumber daya alam.
Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang saat ini potensi ekspor cukup menguntungkan. "Apalagi dengan kondisi makro seperti ini," kata Supra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
