Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir sudah mempunyai strategi untuk bersaing dengan program kredit usaha rakya (KUR) pemerintah. Hal ini karena kompetisi antara bisnis kredit mikro dan UKM dengan KUR cukup ketat.
Pasalnya, selisih bunga antara program KUR dengan kredit UMKM non KUR komersial cukup jauh. KUR yang disubsidi mempunyai bunga kredit 7% sedangkan kredit UMKM non KUR komersial cukup tinggi yaitu 18%-19%.
Jenny Wiriyanto, Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia bilang, untuk meningkatkan bisnis kredit mikro, pihaknya akan melakukan channeling dengan BPR. "Kami juga mendukung penyaluran KUR dengan bekerja sama dengan komunitas usaha dengan basis anggota yang cukup luas," kata Jenny, Selasa (30/1).
Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bukopin bilang saat ini masuk di pembiayaan di mitra pensiun dan swamitra. "Kami terus mencari mitra binaan pensiun untuk menawarkan tidak hanya kredit pensiun tapi juga untuk sifatnya produktif," kata Adhi kepada kontan.co.id, Selasa (3/1).
Untuk kredit mikro, Adhi bilang sampai terakhir masih sesuai dengan target yang dicanangkan.
Terkait dengan persaingan dengan KUR, Adhi bilang tidak terlalu berdampak karena segmennya beda. Kredit mikro Bukopin tercatat lebih menyasar untuk pensiunan dan segmen konsumtif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News