kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penyaluran KUR terhadang integrasi sistem


Rabu, 24 Januari 2018 / 13:02 WIB
Penyaluran KUR terhadang integrasi sistem
ILUSTRASI. FIF Group


Reporter: Harry Muthahhari, Umi Kulsum | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance masih terhambat. Salah satunya: belum terintegerasinya sistem antara multifinance dan pemerintah. Padahal dari segi potensi bisnis KUR cukup tinggi.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, dari sisi penyaluran KUR, hingga bulan November 2017,   industri pembiayaan sudah menyalurkan Rp 4,9 triliun untuk sektor ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Kalau bicara KUR mirip dengan UMKM," kata Suwandi, belum lama ini.

Hambatan lain yang harus dihadapi industri pembiayaan yakni terbatasnya pendanaan  KUR.  "Sumber pendanaan dari perbankan ke perusahaan pembiayaan masih terbatas," ujar Suwandi.   

Sampai saat ini, industri pembiayaan masih terus berkomunikasi dengan pihak perbankan. Tujuannya tidak lain agar multifinance bisa ikut melakukan penyaluran atau menjadi agen  pada sektor UMKM melalui  program kredit usaha rakyat milik pemerintah tersebut. 

Terkendala sistem

Presiden Direktur FIF Spektra Ardian Prasetya menambahkan,  integrasi sistem perusahaan dengan pihak regulator untuk penyampaian data dan akses data usaha kredit rakyat masih terkendala. "Sistem ini sedikit banyak menghambat jalannya KUR FIF," kata Ardian, Selasa (23/1).

Kendala teknis itu membuat FIF Spektra belum menyalurkan KUR di 2017. Padahal, di tahun sebelumnya FIF Spektra menargetkan penyaluran untuk KUR senilai Rp 50 miliar. Karena itu, tahun ini, FIF Spektra masih menetapkan target yang sama. 

Menurut Ardian, angka penyakuran kredit KUR sebesar Rp 50 miliar adalah angka kecil.  Tapi Ardian menegaskan, angka tersebut merupakan model pembelajaran dan penanganan pihaknya terhadap penyaluran KUR. "Kami belum pernah melakukan proses KUR," kata dia. 

Secara bisnis Ardian mengaku adanya produk KUR akan menambah varian produk bagi perusahaan sebagai bagian dukungan bagi pemerintah untuk menyalurkan KUR. 

Beberapa pemain lain yang dijadwalkan untuk menyalurkan KUR bahkan belum mampu ikut melaksanakan program ini. Padahal,  tahun lalu, ada empat perusahaan multifinance yang berkesempatan bisa ikut menyalurkan KUR.  Mereka adalah PT Adira Dinamika Multi Finance, PT Mega Sentra Finance, PT BCA Finance, dan PT Federal International Finance (FIF).

Adira Finance bahkan justru tak mau berkomentar mengenai program KUR ini. Hafid Hadeli Presiden Direktur Adira Finance juga enggan menjelaskan alasannya. 
Kondisi yang sama juga dialami oleh BCA Finance, "Kami belum bisa menyalurkan KUR karena terkendala persyaratan," ujar Roni Haslim Presiden Direktur BCA Finance kemarin. 

Dia memaparkan, kendala tersebut yakni koneksi dengan sistem informasi data dengan regulator. Kendala tersebut diklaim BCA Finance mengganggu sehingga persahaan tersenbut belum bisa menyalurkan KUR dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×