Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Dengan adanya penjaminan itu, BRI tetap memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini akan lebih rendah. Bank pelat merah ini juga akan memangkas target kredit dari semula dipatok tumbuh 10%-11%. "Tapi saat ini BRI masih menganalisa dan menghitung revisi target tahun 2020," ujarnya.
Sadhana Priatmadja Direktur Bank Woori Saudara (BWS) juga melihat kebijakan pemerintah itu bagus. Hanya saja, dalam kondisi saat ini dimana penjualan sebagai besar pelaku usaha turun maka kebutuhan modal kerja logikanya akan turun. Sehingga menurutnya, yang paling dibutuhkan saat ini adalah subsidi bunga.
Baca Juga: Ekonom BNI proyeksikan neraca dagang Indonesia surplus US$ 0,92 miliar di April 2020
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya memprediksi kredit perbankan tahun ini paling optimis hanya bisa tumbuh 2% dengan melihat perkembangan dampak Covid-19. Namun, dengan adanya penjaminan kredit modal kerja, penyaluran kredit secara keseluruhan diperkirakan akan tumbuh di atas itu.
"Jaminan modal kerja ini akan jadi sentimen positif. Debitur UMKM yang sudah melakukan restrukturisasi ini memang membutuhkan modal kerja baru agar bisa kembali melanjutkan operasionalnya." jelas Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI akhir April lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News