kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bankir syariah ingin aturan baru GWM segera muncul


Selasa, 29 November 2016 / 11:26 WIB
Bankir syariah ingin aturan baru GWM segera muncul


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan giro wajib minimum  (GWM) dengan perhitungan rata-rata (averaging) disambut beragam oleh bankir syariah. Sejumlah bankir membidik target pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) lebih tinggi karena ada relaksasi.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo bilang, GWM averaging akan melonggarkan likuiditas. "Bank akan lebih fleksibel mengelola likuiditas," ujar Kukuh, Senin (28/11).

Dus, BNI Syariah optimistis mematok pertumbuhan pembiayaan di kisaran 16%–20% di tahun 2017, tertopang aturan itu. Target ini lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 14%.

Per September 2016, pembiayaan BNI Syariah naik 15,08% menjadi Rp 19,53 triliun. Sementara DPK tumbuh 20,28% menjadi Rp 22,77 triliun per September 2016.

Sedikit berbeda, Bank Syariah Mandiri (BSM) masih menunggu ketentuan detail yang akan terbit tahun 2017. Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi menyebut, aturan itu tidak akan menambah likuiditas di pasar perbankan secara signifikan.

"Justru pelonggaran tersebut tidak akan membuat bank menjadi lebih agresif dalam ekspansi kredit," tutur Kusman.

Tahun 2017 BSM menargetkan pembiayaan tumbuh moderat 9%–10%, dibandingkan tahun ini 7%. Per September 2016, penyaluran pembiayaan  BSM naik 5,2%.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih menilai, jika hitungan average selama dua minggu, maka efek terhadap likuiditas akan terasa. Tahun ini BCA Syariah mengincar pertumbuhan pembiayaan 15%–18%. Tahun depan  target kenaikan pembiayaan dan DPK mencapai 18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×