Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski laju pertumbuhan kredit produksi lebih kencang, perbankan masih mengandalkan kredit konsumsi dalam mendorong pertumbuhan kredit di tahun ini. Bankir menargetkan kredit ke segmen ritel ini bisa tumbuh dua digit di sepanjang 2023.
Hingga Januari 2023, penyaluran kredit modal kerja perbankan mampu tumbuh 10,1% year on year (YoY) menjadi Rp 2.796,7 triliun. Sedangkan kredit investasi naik 11,4% YoY menjadi Rp 1.654,9 triliun. Adapun kredit konsumsi naik 9,3% YoY menjadi Rp 1.832,9 triliun.
Kendati demikian, kredit konsumer perbankan menjadi tumpuan saat pandemi menyerang perekonomian. Lantaran tetap tumbuh optimal saat kredit produktif mengalami perlambatan.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyatakan, kredit konsumsi telah tumbuh diatas 10% YoY hingga Februari 2023. Ia menyatakan sampai akhir tahun CIMB Niaga menargetkan kredit konsumer bisa naik dua digit di sepanjang tahun ini.
“Pendorongnya 80% akan datang dari KPR dan KKB, hanya 20% dari Kartu kredit dan personal loan (Kredit tanpa agunan) yang tidak lagi negatif seperti covid-19, tahun lalu tumbuh 5%. Dua bulan ini, kartu kredit dan KTA sudah sesuai target, dengan seiring jumlah kartu dan mobilitas semakin baik,” ujar Noviady pada Rabu (15/3).
Baca Juga: Sejumlah Bank Terus Mengerek Suku Bunga Deposito, Cek Besarannya
Pada tahun lalu, volume transaksi kartu kredit Bank CIMB Niaga naik 40% secara Year on Year (YoY), melampaui pertumbuhan sebelum pandemi.
Noviady menyatakan, kenaikan tersebut tidak hanya terjadi pada sektor perhotelan dan penerbangan. Namun juga terjadi pada sektor industri kreatif hingga makanan dan minuman.
“Tahun ini, kami masih optimistis pertumbuhan kartu kredit bisa tumbuh dua digit. Karena pertumbuhan jumlah kartunya per tahun naik lebih dari 30.000. Semoga di 2023 ini, kita bisa dapat 100.000 kartu,” paparnya.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga memperkuat bisnis untuk menjadi salah satu segmen unggulan perseroan di awal tahun. SEVP Consumer Banking BSI Wawan Setiawan mengatakan pada awal tahun akan fokus di segmen-segmen bisnis yang terbukti resilience dan memberikan profit margin baik dan pembiayaan berkualitas.
Salah satunya segmen retail, terlebih jelang Ramadan dan hari Raya Idul Fitri jumlah permintaan dan tren pembiayaan konsumer seperti perumahan, kendaraan dan emas meningkat setiap tahunnya.
Adanya lonjakan pertumbuhan pembiayaan retail didasari meningkatnya pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia sehingga mendorong pertumbuhan kinerja perbankan syariah nasional khususnya BSI.
“Perseroan optimistis pembiayaan retail tumbuh sekitar 21% di tahun 2023. Terlebih dengan adanya regulasi dari pemerintah yang mendorong masyarakat untuk meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya pembiayaan syariah,” ujar Wawan Setiawan.
BSI mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait subsidi pembelian kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan spirit Bank Syariah Indonesia untuk mendorong ekonomi berkelanjutan melalui inovasi energi terbarukan. Sejalan dengan nilai-nilai syariah yakni 3P Profit, People dan Planet.
Baca Juga: Target BSI Sepanjang Tahun 2023, Mendorong Pembiayaan Ritel Bisa Tumbuh Hingga 21%
Dari sisi kebijakan dan implementasi perbankan syariah, pada tahap awal ini, BSI mendukung kebijakan pemerintah tersebut dengan adanya produk pembiayaan kendaraan syariah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) baik mobil maupun motor dengan mudah, cepat dan murah serta dapat diajukan baik secara offline di cabang BSI maupun secara online melalui BSI Mobile.
Direktur Consumer Banking Bank Hana Anton Hermawan menyatakan, dalam memacu bisnis konsumer Bank Hana akan mengandalkan layanan LINE Bank yang dimiliki perseroan.
Melalui layanan serba digital ini, Anton menargetkan bisa menghimpun dana pihak ketiga dua kali lipat di 2023 dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk penyaluran pembiayaan lewat LINE Bank bisa tumbuh empat kali tahun ini.
Adapun himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) lewat LINE Bank telah berkontribusi sebesar 29% dari total portfolio DPK PT Bank KEB Hana Indonesia. Fitur pinjaman LINE Bank by Hana Bank telah memproses lebih dari 1 juta pengajuan pinjaman selama periode tahun 2022.
Hal ini didukung oleh perluasan cakupan area layanan dan kerja sama dengan lebih dari 10 mitra layanan digital. Pada tahun 2022, LINE Bank by Hana Bank memutakhirkan fitur layanannya dengan meluncurkan fitur pinjaman dengan limit hingga Rp 300 juta yang mudah diakses dan dicairkan dalam ekosistem LINE Bank.
Baca Juga: Targetkan Kredit Tumbuh hingga 13%, Intip Strategi Bank Jatim pada Tahun Ini
Pinjaman ini bebas biaya admin dan provisi, pencairan yang bisa kapan saja, dan cara pembayaran pinjaman yang fleksibel dengan bertanggung jawab.
Fitur pinjaman LINE Bank by Hana Bank telah memproses lebih dari 1 juta pengajuan pinjaman selama periode tahun 2022. Hal ini didukung oleh perluasan cakupan area layanan dan kerja sama dengan lebih dari 10 mitra layanan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News