Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan bunga kredit masih berlanjut setidaknya sampai akhir tahun 2019 lalu. Merujuk data Uang Beredar Bank Indonesia (BI) pada Desember 2019 rata-rata tertimbang suku bunga kredit turun sebanyak 7 basis poin menjadi 10,50% dibandingkan 10,57% pada bulan sebelumnya.
Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id memprediksi di awal tahun 2020 ini bunga kredit kemungkinan masih akan stabil. Namun, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta memberi sinyal penurunan bunga kredit.
Baca Juga: BCA targetkan baki debet kartu kredit tumbuh sekitar 12% di tahun ini
Sebab, tingkat bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) diproyeksikan masih akan turun di 2020, meski tidak akan sebesar penurunan di 2019. "Hal ini tentunya akan berpengaruh pada pergerakan suku bunga kredit maupun dana," kata Herry, Kamis (13/2).
Ia juga menambahkan, sejauh ini BNI pun sudah melakukan penurunan suku bunga kredit secara bertahap. Terutama saat ini penurunan sudah dilakukan pada segmen kredit konsumer sebesar 25 basis poin (bps).
Sementara untuk segmen lain, yaitu kredit produktif sebagian besar kredit BNI menggunakan refference rate yang akan menyesuaikan pada pergerakan suku bunga pasar. Melihat tren penurunan yang masih pelan ini, bank berlogo 46 ini ke depan masih akan mengkaji suku bunga kredit tentunya dengan melihat kondisi pasar.
"Di sisi lain, sebenarnya kami tidak pernah secara agresif meningkatkan suku bunga sebelumnya. Mengingat masih belum kondusifnya kondisi ekonomi bagi dunia usaha khususnya debitur BNI," tegasnya.
Baca Juga: Ruang penurunan suku bunga kredit masih terbuka, begini kata ekonom
Sebagai gambaran saja, merujuk suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI per 31 Desember 2019 saat ini bunga kredit korporasi sebesar 9,95% begitu pula untuk kredit ritel. Sedangkan untuk kredit konsumsi yakni kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10,25% dan non KPR 12,25%.