kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bankir waspadai kenaikan suku bunga kredit valas


Jumat, 27 Juli 2018 / 15:08 WIB
Bankir waspadai kenaikan suku bunga kredit valas
ILUSTRASI. Likuiditas valas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir mewaspadai kenaikan suku bunga kredit valas seiring dengan kenaikan bunga acuan The Fed AS.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, risiko kenaikan bunga The Fed diperkirakan masih akan terjadi pada September 2018 dan Desember 2018.

"Diperkirakan tahun depan akan naik lagi," kata Jahja dalam paparan, Kamis (26/7) sore. 

Dengan kenaikan bunga acuan The Fed maka mau tidak mau bunga kredit valas akan ikut naik.

Pada tahun depan, Jahja bilang ada risiko kenaikan bunga The Fed sampai dua atau tiga kali. Bisa dibilang kenaikan bunga The Fed ini dilakukan secara marathon.

Nah, setelah 2019, The Fed menurut BCA juga tidak ada jaminan menahan suku bunga acuannya. Bisa saja, nantinya kenaikan ini bisa terus berlanjut.

Jahja berkisah, dulu ketika 1980-an, suku bunga acuan AS bisa mencapai 11%-12%. Pada saat itu suku bunga acuan BI tercatat sebesar 18%-19%.

Oleh sebab itu, risiko kenaikan suku bunga acuan AS harus menjadi bahan pertimbangan bankir. Karena bukan tidak mungkin kenaikan bunga kredit valas akan mengikuti.

Bagi otoritas, kenaikan bunga acuan The Fed ini juga menjadi dilema. Hal ini karena jika BI tidak menaikkan bunga acuan 7 day reverse repo rate seiring kenaikan bunga The Fed maka akan terjadi efek negatif ke rupiah.

Perbankan juga harus hati hati di tengah risiko kenaikan suku bunga. Hal ini karena dengan bunga naik maka akan ada pengaruh ke permintaan kredit.

Bankir juga harus menjaga dan menyesuaikan pertumbuhan kredit dengan kemampuan makro menyerap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×