Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Johana K.
JAKARTA. Kucuran kredit mikro masih belum terjangkau oleh industri perbankan. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat dari 52,7 juta penguasaha mikro baru sekitar 8% yang telah memperoleh pinjaman dari perbankan.
Herry Suhermanto, Direktur Koperasi dan UKM, sangat menyayangkan minimnya kucuran kredit ke sektor mikro yang ada di Indonesia. Padahal pengusaha di tanah air hampir 99% adalah pengusaha mikro, sedangkan 1% pengusaha menengah dan 0,4% pengusaha besar. "Sampai akhir 2010, produksi pengusaha kecil itu bisa mencapai 23 juta/tahun untuk produk-produk yang ia buat seperti di sektor industri, perdagangan dan pertanian," jelas Herry.
Lebih jauh, Herry berharap bank-bank swasta bisa masuk ke penyaluran kredit usaha mikro walaupun masih ada beberapa kendala soal pengaturan di bank luar pemerintahan untuk menyalurkan kredit mikro. Pasalnya, saat ini, penyaluran kredit usaha mikro banyak dipegang oleh bank-bank BUMN dan BPD.
Ia menyatakan, Bappenas beserta lembaga dan kementerian lain telah berupaya untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada pengusaha kecil untuk dapat membuat proposal yang bisa diterima bank. Tahun ini Bappenas menargetkan target penyaluran KUR mencapai Rp 20 triliun karena produktivitas usaha mikro itu bisa mencapai Rp 32 juta per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News