Reporter: Umi Kulsum | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Daya beli yang masih lesu sejak beberapa tahun belakangan, tak membuat PT Batavia Prosperindo Finance (Batavia Finance) pesimistis untuk mencetak kinerja positif tahun ini.
Direktur Utama Batavia Finance Markus Dinarto mengatakan, meskipun bisnis pembiayaan diperkirakan stagnan pihaknya cukup optimistis untuk memasang target.
Hingga akhir tahun 2017 ini, setidaknya Batavia Finance bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp 1,38 triliun. Target penyaluran pembiayaan tersebut diperkirakan naik 69% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 814,9 miliar.
Sementara realisasi penyaluran pembiayaan hingga Mei 2017 telah mencapai Rp 575 miliar. Artinya realisasi tersebut hampir mendekati 50% dari target awal tahun.
"Kami optimis di sisa enam bulan lagi bisa tercapai target tersebut," kata dia ke KONTAN, Jumat (2/6).
Menurut Markus, meskipun saat ini pasar pembiayaan masih stagnan yang disebabkan oleh daya global yang masih lesu namun Ia yakin Batavia akan berkembang dan terus bertumbuh. Hal tersebut lantaran Ia melihat beberapa kompetitor kinerjanya sedang kurang bagus sehingga mendorong Batavia Finance bisa meraup pasar di tahun ini.
"Kurang lebih 10 kompetitor kami sedang kurang mulus, otomatis memberi kesempatan untuk kami bisa tumbuh dan ini saatnya mengembangkan perusahaan kami," ungkapnya.
Tahun ini Batavia Finance menargetkan pembiayaan sekitar 12.000 unit kendaraan hingga pengujung tahun ini. Adapun setiap bulannya, diperkirakan telah mencapai 1.000 unit kendaraan.
Lalu, komposisi pembiayaan kendaraan Batavia Finance terbagi dua. Pertama kendaraan penumpang penyumbang kontribusi terbesar yaitu 95% lalu sisanya kendaraan komersial 5%.
"Kami sedang konsentrasikan ke kendaraan penumpang karena lebih likuid, kalau komersial seringkali kredit macet sehingga rugi," bebernya.
Lalu selain bisnis pembiayaan otomotif, Batavia Finance juga memiliki bisnis non otomotif yaitu pembiayaan perumahan.
Bisnis non otomotif tersebut baru dimulai sejak Mei lalu, sehingga diharapkan bisa menyumbang terhadap pendapatan yang cukup lumayan. Diperkirakan, per bulan batavia Finance bisa mengantongi Rp 20 miliar dan hingga akhir tahun diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
Menurut manajemennya, sebelumnya memang kontribusi pembiayaan perumahan masih terbilang mini hanya 2% hingga 3%. Namun, perlahan sudah memiliki pertumbuhan kontribusi hingga 6%-7%. Lalu, ditargetkan bisnis ini bisa menyumbang 10% terhadap total pembiayaan Batavia Finance tahun ini.
Otomatis, jika dihitung secara keseluruhan bisnis pembiayaan otomotif ditargetkan bisa menyumbang 90%, sedang bisnis perumahan 10%.
Demi menggenjot target tersebut, perusahaannya juga telah menggalang dana dari penerbitan obligasi Mei lalu senilai Rp 300 miliar. Sisanya, mereka akan mendapat pinjaman dari beberapa bank. Total akan ada Rp 300 miliar yang berasal dari Bank Sinarmas, Bank BJB lalu Bank CIMB Niaga.
"Sudah signing, dan dipastikan jadi dari semua itu cukup untuk menopang kinerja kami hingga akhir tahun," cetus dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News