| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 2.406.000 -6.000 -0,25%
USD/IDR 16.664 19,00 0,11%
IDX 8.640 28,41 0,33%
KOMPAS100 1.190 5,25 0,44%
LQ45 854 4,57 0,54%
ISSI 309 2,52 0,82%
IDX30 440 2,31 0,53%
IDXHIDIV20 513 4,65 0,91%
IDX80 133 0,62 0,47%
IDXV30 140 1,06 0,76%
IDXQ30 141 1,14 0,82%

KEUANGAN / BANK

BCA Catat Tabungan Tumbuh 5,8% Menjadi Rp 596 Triliun per September 2025

Kamis, 04 Desember 2025 / 16:50 WIB

ILUSTRASI. Pertumbuhan dana pihak ketiga BCA mencapai 7,0% YoY, dengan CASA Rp 999 triliun per September 2025

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang solid hingga September 2025. Total DPK tumbuh 7,0% secara tahunan (YoY), didorong kuat oleh peningkatan dana giro dan tabungan (current account and savings account/CASA) yang tetap menjadi tulang punggung pendanaan.

Secara rinci, CASA mencapai Rp 999 triliun atau naik 9,1% YoY, sehingga porsi CASA semakin dominan dengan kontribusi sekitar 83,8% terhadap total DPK. Secara khusus, tabungan tumbuh 5,8% YoY menjadi Rp 596 triliun.

Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menyebut pertumbuhan tabungan yang konsisten tidak terlepas dari kepercayaan kuat nasabah, serta upaya berkelanjutan perseroan dalam menghadirkan layanan transaksi yang andal dan mudah diakses.

“Kami terus memperkuat ekosistem pembayaran digital, termasuk melalui e-channel, mobile banking, dan internet banking,” ungkap Hera kepada Kontan.co.id, Rabu (3/12/2025).

Selain digital, BCA menilai keberadaan jaringan cabang dan relationship manager juga berperan penting dalam menjaga kedekatan dengan nasabah, sehingga membantu mempertahankan pertumbuhan dana murah secara stabil.

BCA menyatakan akan terus berinovasi menyediakan layanan transaksi yang menggabungkan pengalaman online dan offline (hybrid), sekaligus memperluas ekosistem layanan untuk mendorong pertumbuhan DPK dan CASA secara berkelanjutan.

"Ke depan, BCA memandang pertumbuhan DPK, termasuk dana tabungan, masih akan dipengaruhi berbagai variabel makroekonomi, baik dari faktor eksternal seperti kondisi global, maupun faktor domestik yang berkaitan dengan likuiditas dan sentimen masyarakat," imbuhnya.