kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BCA di Posisi Ketiga dengan Aset Terbesar Rp 1.264,46 triliun pada Semester I 2022


Senin, 01 Agustus 2022 / 07:20 WIB
BCA di Posisi Ketiga dengan Aset Terbesar Rp 1.264,46 triliun pada Semester I 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi ketiga dengan aset secara konsolidasi mencapai Rp 1.264,46 triliun di enam bulan pertama 2022. Nilai ini tumbuh 11,9% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.129,49 triliun.

Begitu pun, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9% YoY menjadi Rp1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9% YoY menjadi Rp1.264,5 triliun.

BCA juga  optimis penyaluran kredit di sepanjang tahun lebih baik dari proyeksi di awal tahun. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan akan merevisi target kredit dari 8% menjadi 10% di sepanjang 2022.

“Kemungkinan-kemungkinan untuk meningkatkan kredit itu cukup besar, kita berharap ini bisa membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Meskipun saat ini kita menghadapi kenaikan biaya operasional perusahaan meningkat, bila daya beli tidak bisa meng-absorb itu maka profitabilitas perusahaan ini akan berkurang,” ujar Jahja pada paparan kinerja belum lama ini.

Baca Juga: Hingga Paruh Pertama 2022, Bank Mandiri Jadi Bank Terbesar di Indonesia

Jahja optimistis prospek kredit akan terakselerasi di paruh kedua 2022. Lantaran mobilisasi masyarakat sudah kembali normal. Sehingga, pembelian barang dan jasa terus meningkat pesat dan memicu peningkatan kredit di seluruh sektor.

Asal tahu saja, BCA secara konsolidasi berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 24,9% year on year (yoy) menjadi Rp 18 triliun hingga Juni 2022. Ini berkat pendapatan operasional yang tercatat sebesar Rp 40,9 triliun atau naik 6,3% yoy.

Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi BCA tercatat turun Rp 2,8 triliun dibandingkan tahun lalu.

BCA mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp 29,8 triliun selama semester I tahun 2022 atau naik 5,3% yoy. Pendapatan non bunga tumbuh 8,9% yoy menjadi Rp 11,1 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 15,0% yoy.

Kenaikan pendapatan bunga bersih BCA tak terlepas dari peningkatan total kredit sebesar 13,8% secara tahunan per Juni 2022, didukung kenaikan berbagai aktivitas bisnis sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas.

Total kredit BCA di kuartal II 2022 meningkat Rp 38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan (QoQ).

Sementara itu, dana giro dan tabungan (CASA) BCA naik 17,3% yoy, salah satunya ditopang peningkatan frekuensi transaksi. Di sisi profitabilitas, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 18,0 triliun di semester I 2022 atau tumbuh 24,9% yoy.

Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang kredit korporasi yang naik 19,1% yoy mencapai Rp 310,2 triliun per Juni 2022. Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9% yoy mencapai Rp 197,5 triliun.

Sementara itu, KPR BCA tumbuh 8,5% yoy menjadi Rp101,6 triliun. KKB naik 4,8% yoy menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi.

Saldo outstanding kartu kredit BCA juga tumbuh 10,7% yoy menjadi Rp 12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6% yoy menjadi Rp 160,5 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 13,8% yoy menjadi Rp 675,4 triliun per semester I 2022. Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8% yoy menjadi Rp 169,5 triliun per Juni 2022.

Pembiayaan yang BCA berikan termasuk untuk sektor energi terbarukan, di antaranya mencakup proyek pembangkit listrik tenaga surya, air, minihidro, biogas, dan biomassa. Proyek-proyek ini tersebar pada 13 wilayah di Indonesia, dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan hampir mencapai 200 MW.

"Selain itu, kami juga baru saja memberikan pembiayaan sekitar Rp 472 miliar kepada perusahaan yang bergerak pada industri kertas daur ulang, guna mendukung ekonomi sirkular,” tutur Jahja.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit BCA Terjadi di Seluruh Segmen, Terutama Sektor Korporasi

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.

Rasio loan at risk (LAR) turun ke 12,3% di semester I 2022, dibandingkan 19,1% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2%, didukung relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA BCA naik 17,3% yoy menjadi Rp 817,8 triliun per Juni 2022 dan berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp 1.000 triliun.

Per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9% yoy menjadi Rp 1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9% yoy menjadi Rp 1.264,5 triliun. Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi.

Per semester I 2022, total volume transaksi naik 40% yoy mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×