CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.889   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.190   -24,22   -0,34%
  • KOMPAS100 1.099   -3,81   -0,35%
  • LQ45 875   -0,78   -0,09%
  • ISSI 217   -1,36   -0,62%
  • IDX30 448   -0,17   -0,04%
  • IDXHIDIV20 541   1,12   0,21%
  • IDX80 126   -0,45   -0,35%
  • IDXV30 136   0,30   0,22%
  • IDXQ30 149   0,04   0,03%

BCA mulai uji coba kartu ATM dengan micro chip


Jumat, 14 November 2014 / 20:29 WIB
BCA mulai uji coba kartu ATM dengan micro chip
ILUSTRASI. Harum Energy (HRUM) membukukan kenaikan laba bersih 60,2% menjadi US$ 103,02 juta di kuartal pertama 2023.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk terus berbenah terkait migrasi teknologi kartu ATM/ debit dari magnetic stripe menjadi penggunaan micro chip. Direktur Pengembangan Operasi dan Jaringan BCA, Armand Wahyudi Hartono menjelaskan, saat ini bank dengan kode saham BBCA ini telah mulai melakukan proyek percobaan atau pilot project internal untuk implementasi migrasi micro chip pada kartu ATM/ debit.

Ia menambahkan, BCA siap untuk mengaplikasikan penggunaan kartu debit berteknologi micro chip ini, tahun depan. Menurut Armand, dalam rentang waktu sejak Peraturan Bank Indonesia no 11/11/PBI/2009 tanggal 13 April 2009 tentang penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) berteknologi chip serta menggunakan pin pada kartu ATM dan kartu debit ini terbit, pihaknya terus mempersiapkan hal ini.

Hitungan secara kasar, kata Armand, setiap tahun pihaknya menargetkan kemajuan sebesar 20%-30% untuk persiapan menuju penerapan teknologi kartu ATM/ debit dengan micro chip. "Kami harus siap. Akan aplikasi mulai tahun depan dan dibagi 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, jadi hitungan kasar saja, setiap tahun kemajuannya harus 20%-30% dijalankan terus," jelas Armand di Jakarta, Jumat (14/11).

Armand bilang, mekanisme penggantian kartu debit nasabah BCA sendiri, meski mudah namun tetap membutuhkan waktu. Sebab, dari sisi bank, BCA menyiapkan dan mendistribusikan kartu debit berteknologi chip itu ke seluruh kantor cabang.

"Mekanismenya, kami siapkan kartu debit dengan teknologi micro chip di kantor cabang. Nasabah datang kemudian lakukan identifikasi dan dilakukan penukaran kartu ATM/ debit dengan yang baru. Kartu ATM/ debit yang lama dihancurkan," ucapnya.

Nah, untuk pelaksanaannya, memang membutuhkan kerja sama proaktif dari nasabah pemilik dan pengguna kartu debit BCA. Sebab, dibutuhkan kesadaran dan kerja sama dari nasabah, untuk mendatangi kantor cabang BCA guna mengganti kartu ATM/ debit berteknologi magnetic stripe yang saat ini dimiliki, dengan kartu ATM/ debit baru berteknologi micro chip.

"Nasabah harus datang ke BCA dan mengganti kartu. Nah, hal itu yang memakan waktu, karena dari sisi nasabah yang harus meluangkan waktu untuk mengganti kartu," kata Armand.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa investasi kartu ATM/ debit berteknologi micro chip ini adalah sebesar US$ 2 - US$ 3 per kartu. Catatan saja, hingga saat ini Bank Indonesia (BI) terus memantau proses migrasi kartu ATM/debit magnetic ke chip di bank-bank besar.

Sebab, bank-bank besar memiliki jumlah kartu ATM/debit yang sangat tinggi karena jumlah nasabah dan ATM mereka yang banyak. Perbankan wajib melakukan migrasi ke kartu chip dengan tenggat waktu sampai akhir Desember 2015.

Dengan penerapan kartu debit dan kartu ATM berteknologi chip ini, maka akan menggeser keberadaan kartu debit dan kartu ATM yang memakai teknologi magnetic stripe atau gesek. Dengan begitu, bank saat ini hanya boleh mengajukan kartu debit dan kartu ATM berteknologi chip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×