kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Amex, pertumbuhan acquirer BCA bisa 20%


Rabu, 12 November 2014 / 17:05 WIB
Gandeng Amex, pertumbuhan acquirer BCA bisa 20%
ILUSTRASI. Intip 6 Penyebab Telinga Berdenging atau Tinnitus, Muncul Gejala Nyeri Wajah


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kerjasama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk dengan American Express (Amex), ditargetkan bakal meningkatkan jumlah acquirer kartu kredit di tahun 2015.

Senior General Manager Head of Consumer Card BCA, Santoso mengungkapkan, pertumbuhan acquirer BCA per tahun berkisar antara 15%. Namun dengan kepercayaan American Express untuk menggesek kartu kreditnya di terminal jaringan Electronic Data Capture (EDC) BCA, diperkirakan dapat menambah pertumbuhan acquirer BCA hingga 18%-20% di 2015.

Santoso mengatakan, sampai September 2014, transaksi acquiring atau transaksi dari bank lain melalui jaringan EDC BCA mencapai Rp 44 triliun. Sementara itu, transaksi harian khusus BCA mencapai Rp 34 triliun, dimana sebesar 85% dilakukan di EDC BCA.

"Jumlah transaksi ini diharapkan terus tumbuh, seiring dengan semakin banyaknya pihak-pihak yang bekerjasama dengan BCA," ujar Santoso di Jakarta, Rabu (12/11).

Kerja sama acquirer ini tentu bisa menambah penghasilan fee based income BCA. Namun menurut Santoso, fee based dari acquirer ini tidak menjadi prioritas lantaran ada margin acquiring yang harus dibayarkan oleh perseroan sebagai acqirer kepada issued card atau perusahaan penerbit kartu yaitu American Express.

Transaksi American Express melalui BCA ini tidak gratis. Secara umum, setiap transaksi akan dikenakan biaya sekitar US$ 1,9 sampai dengan US$ 2,5, tergantung nominal transaksi. "Nilai tambahnya adalah memperkuat BCA sebagai bank transaksional, sehingga dana BCA akan tetap meningkat. Kami tentu mendapatkan fee based, tapi itu bukan yang utama," jelas Santoso.

Merembet ke DPK

Lebih lanjut Santoso mengungkapkan, kerja sama ini memiliki potensi untuk menambah dana pihak ketiga (DPK) BCA. Sebab, jika BCA sudah menjadi bank yang digunakan untuk berbagai macam transaksi, maka nasabah pengguna kartu American Express bisa tertarik untuk membuka akun di bank yang terafiliasi dengan grup Djarum ini.

Selain itu, kerja sama dengan American Express ini diharapkan juga bisa memperkuat transaksi penjualan domestik. Sebab, selama ini kartu American Express umumnya digunakan sebagai corporate card untuk kebutuhan traveling seperti keperluan pemesanan pesawat, travel maupun juga kebutuhan belanja sehari-hari.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menambahkan, kerja sama dengan American Express merupakan salah satu strategi BCA dalam mengembangkan bisnis, khususnya kartu kredit. Sebab, persaingan bisnis menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015, tentu akan semakin berat.

Perkembangan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat, tapi persaingan bisnis juga akan semakin tinggi, termasuk dari luar negeri. Karena itu, untuk mencapai win-win solution dalam pertumbuhan bisnis, BCA tidak hanya berusaha melawan, tapi melakukan kerja sama.

Dengan kerja sama dengan American Express, diharapkan, tak hanya pemegang kartu Amex di Indonesia, tapi juga wisatawan asing pemegang kartu Amex yang datang ke Indonesia, mendapatkan fasilitas kemudahan dalam hal pembayaran.

"Dengan BCA menerima Amex, tentu turis juga bisa mendapatkan fasilitas kemudahan dan BCA mendapatkan merchant fee yang bs tingkatkan fee based. Ke depan, banyak kemungkinan pengembangan bisnis di Indonesia," ujar Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×