Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menargetkan 19 juta sampai dengan 20 juta nasabah dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, angka tersebut bisa diraih perseroan dalam jangka waktu 3-4 tahun menjalankan program Laku Pandai.
BCA akan memperkenalkan program Laku Pandai ini di Grobogan, Jawa Tengah pada awal April mendatang. Bank dengan kode emiten BBCA ini mengimplementasikan program Laku Pandai dengan menggunakan media kartu bernama LAKU. Jahja bilang, penggunaan media berupa kartu ini dilakukan perseroan juga sebagai bentuk implementasi Layanan Keuangan Digital (LKD) yang diusung oleh Bank Indonesia.
"Menurut kami, penggunaan kartu akan lebih memudahkan bagi masyarakat sebab kartu lebih mudah dibawa kemana saja. Kami sekaligus juga mendukung gerakan non tunai," ujar Jahja di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (26/3).
BCA memilih menggunakan kartu sebab menurutnya infrastruktur listrik dan teknologi telekomunikasi di Indonesia masih belum terlalu baik. Selain itu, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki telepon genggam. Karena itu, BCA menggunakan media kartu untuk program Laku Pandai ini.
Harga kartu LAKU untuk program Laku Pandai dijual BCA seharga Rp 2.000 per kartu. Harga ini terbilang murah di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Sebab, pengadaan kartu harus diimpor. Dengan kartu ini, BCA mengharapkan juga turut menggairahkan gerakan non tunai.
Perseroan menginvestasikan dana sejumlah Rp 10,65 miliar untuk penyediaan kartu LAKU ini. Jahja bilang, BCA tidak menargetkan jumlah agen, jumlah transaksi maupun volume transaksi dari program Laku Pandai ini. Jahja bilang, perseroan sekaligus melakukan edukasi dan literasi keuangan. Karena itu BCA lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas.
"Kami lebih mengutamakan kualitas agar proyek ini berjalan dengan baik dan mendukung usaha pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Kedepannya, perseroan juga akan mengembangkan asuransi mikro pada program Laku Pandai. Sehingga, masyarakat tidak hanya mengetahui mengenai tabungan ataupun simpanan tetapi juga mengetahui mengenai produk keuangan lainnya seperti asuransi dan juga investasi.
"Di pedesaan, kami akan mulai dengan bentuk tabungan yang paling sederhana karena masyarakat butuh untuk menabung. Selanjutnya kami akan mulai mengembangkan dengan kredit mikro, asuransi mikro dan sebagainya," jelas Jahja.
Sebagai upaya edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, BCA juga akan membentuk tim yang akan terjun ke lokasi Laku Pandai untuk mengumpulkan masyarakat dan akan memberikan edukasi dan literasi keuangan sebagai bentuk value edit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News