kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beban bunga tumbuh tinggi, laju NII perbankan mulai seret


Minggu, 27 Oktober 2019 / 22:20 WIB
Beban bunga tumbuh tinggi, laju NII perbankan mulai seret
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu saham bluechip murah. KONTAN/Baihaki/18/6/2015


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Menurut Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta hal tersebut masih cukup positif. Sebabnya pertumbuhan bunga BNI mampu tumbuh sebesar 10,3% secara yoy per kuartal III 2019.

Baca Juga: Bunga Acuan Terus Turun, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Bank CIMB Niaga (BNGA)

Hal ini terutama ditopang dari penyaluran kredit yang tumbuh 14,4% yoy dibandingkan posisi September 2018 menjadi Rp 525,6 triliun. "Pertumbuhan BNI lebih tinggi dibandingkan industri yang tumbuh sekitar 8,6% yoy," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Bank berlogo 46 ini memproyeksikan pendapatan bunga masih bisa tumbuh seiring dengan proyeksi kenaikan kredit. Perseroan juga sudah melakukan optimalisasi portofolio aset dengan yield tinggi sambil mengoptimalkan liabilitas.

Bukan cuma bank besar saja, kelompok BUKU III seperti PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) pun mengamini kalau NII memang relatif melambat. Terbukti per kuartal III 2019 perseroan mencatat NII hanya naik 5,81% yoy menjadi Rp 1,01 triliun.

Baca Juga: Laba BRI dan BNI di kuartal III 2019 hanya tumbuh satu digit, apa penyebabnya?

Hal ini disebabkan pertumbuhan beban bunga yang cukup tinggi mencapai 28,94% yoy sedangkan pendapatan bunga baru naik 12,15% yoy.

Menurut Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha pencapaian tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri. "Hal ini dikarenakan kredit tumbuh tinggi 14,07% dibandingkan industri," katanya.

Perseroan meramal kondisi perlambatan NII memang akan terus berlanjut sampai akhir tahun. Pihaknya memproyeksi NII Bank Jatim pun diprediksi satgnan sampai pengujung 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×