Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS).
Proses pencarian investor baru untuk BSI juga kabarnya terus berlanjut. Awal Oktober 2023 lalu, BSI dikabarkan kembali terbang ke Timur Tengah untuk bertemu dengan calon investor baru.
Walau demikian, Direktur Utama BSI Hery Gunardi masih enggan berkomentar banyak terkait proses divestasi (pengurangan) saham BRIS oleh BBNI dan BBRI.
Menurut Hery, proses divestasi merupakan wewenang dari BBRI selaku pemilik saham.
Baca Juga: Citi Indonesia Berikan Fasilitas Pinjaman Senilai Rp 650 Miliar untuk PNM
"Ini merupakan kewenangan dari pemegang saham. Kami juga akan selalu menghormati setiap arahan dari pemilik saham dan siap membantu, apabila diperlukan," ujar Hery kepada kontan.co.id, Selasa (31/10).
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso juga menyebut, perseroan akan selalu menghormati setiap arahan dari pemegang saham, yakni pemerintah dalam menjalankan setiap aksi korporasi.
"Kami hormati, dan akan ikuti arahan termasuk dari kementerian BUMN terkait rencana divestasi kepemilikan saham di BSI. Bagi kami rencana divestasi ditujukan untuk optimalisasi portofolio," kata Sunarso.
Seperti diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah berupaya mencari investor baru untuk BSI karena dua bank Himbara yakni BNI dan BRI akan mendivestasikan saham mereka di bank syariah tersebut.
Belum lama ini, mantan Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani sempat mengungkapkan, investor baru tersebut nantinya akan masuk setelah pemegang saham BNI dan BRI melakukan divestasi sahamnya di BSI. Pencarian investor baru tersebut juga merupakan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun sayangnya, pihaknya belum dapat membeberkan terkait calon investor yang akan dibidik.
Namun investor tersebut akan berasal dari bank ataupun lembaga keuangan lainnya.
Sebagai informasi, saat ini BRI menggenggam kepemilikan saham di BSI sebanyak 15,38%, sedangkan BNI tercatat mengempit saham BSI sebanyak 23,24% saham. Rosan menyebut, kurang lebih investor baru ini akan masuk 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News