kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Begini Mandala Finance Memandang Teknologi AI di Industri Multifinance


Jumat, 21 Juli 2023 / 12:47 WIB
Begini Mandala Finance Memandang Teknologi AI di Industri Multifinance
ILUSTRASI. Direktur Mandala Finance, Christel Lasmana. Mandala Finance memandang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellingene (AI) tidak mampu sepenuhnya menggantikan peran para pekerja.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) memandang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellingene (AI) tidak mampu sepenuhnya menggantikan peran para pekerja.

Meski demikian, Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana menyatakan AI bisa membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas, serta pengambilan keputusan lebih komprehensif.

“Beberapa pekerjaan yang bersifat rutin seperti validasi dokumen dan proses administrasi mulai dapat dibantu dengan teknologi AI. Dengan begitu, tim kami dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih strategis,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7).

Christel mengungkapkan bahwa beberapa pekerjaan yang didukung oleh teknologi AI di industri multifinance misalnya proses pengumpulan dan analisis data, sehingga membantu dalam keputusan kredit yang akurat dan cepat.

Baca Juga: Mandala Finance Kembangkan Aplikasi Mantis, Tembus 85.000 Pengguna

“Otomatisasi proses validasi dan verifikasi dokumen, serta implementasi chatbot atau asisten virtual untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, meski teknologi AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, keberhasilan implementasinya tergantung pada seberapa baik sistem tersebut dikembangkan dan diintegrasikan dengan infrastruktur bisnis

“Kami secara aktif melihat perkembangan teknologi AI dan secara bertahap menerapkannya dengan dasar proof of concept (POC), sembari memastikan bahwa teknologi AI yang kami gunakan dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan etika dan regulasi yang berlaku,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×