kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Begini Mandala Finance Memandang Teknologi AI di Industri Multifinance


Jumat, 21 Juli 2023 / 12:47 WIB
Begini Mandala Finance Memandang Teknologi AI di Industri Multifinance
ILUSTRASI. Direktur Mandala Finance, Christel Lasmana. Mandala Finance memandang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellingene (AI) tidak mampu sepenuhnya menggantikan peran para pekerja.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) memandang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellingene (AI) tidak mampu sepenuhnya menggantikan peran para pekerja.

Meski demikian, Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana menyatakan AI bisa membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas, serta pengambilan keputusan lebih komprehensif.

“Beberapa pekerjaan yang bersifat rutin seperti validasi dokumen dan proses administrasi mulai dapat dibantu dengan teknologi AI. Dengan begitu, tim kami dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih strategis,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7).

Christel mengungkapkan bahwa beberapa pekerjaan yang didukung oleh teknologi AI di industri multifinance misalnya proses pengumpulan dan analisis data, sehingga membantu dalam keputusan kredit yang akurat dan cepat.

Baca Juga: Mandala Finance Kembangkan Aplikasi Mantis, Tembus 85.000 Pengguna

“Otomatisasi proses validasi dan verifikasi dokumen, serta implementasi chatbot atau asisten virtual untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, meski teknologi AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, keberhasilan implementasinya tergantung pada seberapa baik sistem tersebut dikembangkan dan diintegrasikan dengan infrastruktur bisnis

“Kami secara aktif melihat perkembangan teknologi AI dan secara bertahap menerapkannya dengan dasar proof of concept (POC), sembari memastikan bahwa teknologi AI yang kami gunakan dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan etika dan regulasi yang berlaku,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×