kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Perkembangan Ujicoba Transaksi QRIS Cross Border dengan Malaysia dan Thailand


Minggu, 29 Mei 2022 / 17:24 WIB
Begini Perkembangan Ujicoba Transaksi QRIS Cross Border dengan Malaysia dan Thailand
ILUSTRASI. Kantor Pusat Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sedang dalam proses melakukan ujicoba Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang menghubungkan pembayaran antar negara (cross-border QR) dengan bank sentral dua negara tetangga yakni Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand (BOT).

Sejumlah pihak yang terlibat menyebutkan bahwa proses ujicoba tersebut berjalan dengan baik. 

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, sejauh ini aspek teknis cukup memuaskan dan industri terus melakukan uji coba. Sedangkan aspek bisnisnya masih terus dilakukan pembahasan antar industri. 

"Perkembangan transaksi masih minim karena pembatasan mobilitas baru usai dan masih didominasi transaksi uji coba baik transaksi inbound maupun outbound," ungkap Filianingsih pada Kontan.co.id, Jumat (27/5). 

Baca Juga: Tren Suku Bunga Global Meningkat, Penerbitan Obligasi Multifinance Tetap Semarak

Namun, dia tak menyebutkan kapan target QRIS cross border ini bisa diluncurkan. 

Dia mengatakan, kerjasama QR cross border antara Indonesia – Thailand sudah memasuki tahap uji coba sejak tanggal 17 Agustus 2021. Kerjasama ini melibatkan 4 switching Indonesia, 10 PJP issuer Indonesia, 3 Bank ACCD Indonesia serta 1 switching Thailand dan 3 PJP issuer Thailand. 

Adapun kerjasama QR cross border Indonesia – Malaysia telah memasuki tahap uji coba sejak sejak 27 Januari 2022. Kerjasama ini melibatkan 4 switching Indonesia, 10 PJP issuer Indonesia, 2 Bank ACCD Indonesia serta 1 switching Malaysia, dan 2 PJP issuer Malaysia.

Ujicoba ini melibatkan sejumlah bank yang berperan sebagai bank settlement yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan CIMB Bank Berhad. Adapun operator sistem pembayaran yang terlibat diantaranya Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto) dan Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet).

Senada, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, pihaknya dan para penunjang transaksi QRIS masih melakukan uji coba untuk QR Cross Border hingga saat ini. 

Baca Juga: Relaksasi Perpanjangan MDR Jadi Pendorong Transaksi QRIS Melonjak

"Sejauh ini proses berjalan dengan lancar. Saya mengapresiasi seluruh anggota piloting yg terus bekerjasama demi memberikan layanan terbaik untuk QRIS cross border ini," kata Thomas pada Kontan.co.id, Jumat (27/5).

Sama seperti transaksi QRIS pada umumnya, lanjut Thomas, Bank Mandiri bekerjasama dengan perusahaan switching, issuing, lembaga terkait seperti ASPI dan juga Bank Indonesia sebagai regulator dalam ujicoba QRIS cross border tersebut. 

Transaksi QRIS di Bank Mandiri mengalami pertumbuhan sangat pesat. Per April 2022, transaksinya telah mencapai lebih dari 4,8 juta dengan volume mencapai lebih dari Rp 570 miliar atau meningkat hampir 1.500% YoY.

Senada, Suryono Hidayat Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera mengatakan, proses ujicoba QRIS cross border berjalan dengan baik. Dia bilang ada fintech dan beberapa bank yang digandeng pengelola jaringan ATM Prima tersebut dalam ujicoba itu. 

"Ini prosesnya settlement. Kita lihat proses transaksi QR yang di pakai di Malaysia. Dari sana  melalui perusahaan switching masuk ke perusahaan switching lokal di Indonesia. Selanjutnya kami melakukan connection juga ke bank settelment. Jadi waktu transaksi berjalan, itu uangnya sudah keluar disana. Nanti akhir hari kita proses disini kepada bank settlement. Itu yang sudah jalan saat ini," jelasnya. 

Suryono mengatakan, pihaknya akan tunduk terhadap BI dalam pengimplementasian QRIS cross border itu ke depannya. Ia memandang potensinya sangat besar ke depan, terutama kerjasama dengan Singapura. Ia berharap proses ujicoba itu segera rampung sehingga bisa segera diluncurkan.

"Nanti kalau BI sudah kasih green light kalau negara yang sedang diujicoba oke, kita sebagai perusahaan switching tinggal masuk ke teknikal saja yakni menyambungkan," tambahnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi QRIS di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pada April 2022. Deputi Gubernur BI Juda Agung sebelumnya mengatakan transaksi QRIS tercatat mengalami pertumbuhan dari Rp 5,8 triliun per Maret 2022 menjadi Rp 7,5 triliun pada April 2022.

Juda memproyeksikan baik untuk BI-Fast maupun QRIS keduanya ditargetkan mengalami peningkatan di tahun ini. Untuk BI-Fast diproyeksikan sampai dengan akhir 2022 mencapai total lebih dari 800 juta transaksi. Juda menjelaskan proyeksi ini sejalan dengan pengembangan kanal yang dilakukan oleh peserta, khususnya kanal mobile yang paling banyak digunakan bertransaksi digital. 

Untuk QRIS, BI memfokuskan di tahun ini adalah dari sisi peningkatan jumlah pengguna, di mana target di akhir tahun adalah tambahan 15 juta pengguna baru. Adapun hingga akhir April, Juda menyampaikan penambahan pengguna baru yang berhasil dicapai adalah 7,6 juta atau 50,8% dari target akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×