kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.811   37,00   0,23%
  • IDX 7.209   74,65   1,05%
  • KOMPAS100 1.108   14,20   1,30%
  • LQ45 877   9,76   1,12%
  • ISSI 221   3,61   1,66%
  • IDX30 449   5,36   1,21%
  • IDXHIDIV20 542   6,49   1,21%
  • IDX80 127   1,73   1,38%
  • IDXV30 135   1,39   1,04%
  • IDXQ30 149   1,65   1,11%

Begini Respons CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Soal Kenaikan PPN 12%


Selasa, 19 November 2024 / 09:39 WIB
Begini Respons CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Soal Kenaikan PPN 12%
ILUSTRASI. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan, PPN 12% akan berdampak pada besaran angsuran debitur. KONTAN/Baihaki/16/01/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, akan berdampak pada besaran angsuran debitur.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memastikan bahwa pemerintah akan siap menjalankan penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 mendatang.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menilai, salah satu dampak yang akan dirasakan perusahaan pembiayaan dari kenaikan PPN menjadi 12% ini adalah naiknya harga unit kendaraan yang dijual serta besaran angsuran debitur. 

Baca Juga: CNAF Fokus ke Pembiayaan Kendaraan, Belum Tertarik Bisnis Emas

"Namun kami melihat tidak akan signifikan dampaknya. Karena tahun depan penjualan mobil diprediksi mencapai 1 juta unit, yang menandakan adanya geliat penjualan yang akan terus tumbuh," kata Ristiawan kepada Kontan, Senin (18/11).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil nasional dapat kembali menyentuh 1 juta unit pada 2025. 

Sebagai salah satu strategi, CNAF akan menjalankan metode risk based pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kinerja perusahaan.

Di tahun depan, CNAF optimistis bisa mencatat kinerja positif, seiring dengan optimisme pemerintahan baru bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 5%-6%, serta inflasi yang tetap terjaga.

Baca Juga: CNAF Nilai Adanya Peraturan Innovative Credit Scoring Bakal Berdampak Positif

Pada Oktober 2024, CNAF berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 14% secara year on year (YoY) menjadi senilai Rp 7,92 triliun.

Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, kontribusi pembiayaan untuk mobil baru mencapai 24% atau Rp 1,93 triliun.

Sementara pembiayaan untuk mobil bekas menyumbang 64% atau Rp 5,05 triliun. Pembiayaan multifungsi atau refinancing berkontribusi sebesar 12% atau Rp 930 miliar.

Selanjutnya: Entitas Usaha BEI, IDXSTI Luncurkan Layanan Reporthink.AI

Menarik Dibaca: McD Promo Hari Receh 22 November 2024 Ada Gratis Seporsi French Fries

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×