kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.386   -2,92   -0,03%
  • KOMPAS100 1.162   -0,56   -0,05%
  • LQ45 845   -2,10   -0,25%
  • ISSI 293   1,38   0,47%
  • IDX30 443   -2,95   -0,66%
  • IDXHIDIV20 509   -4,37   -0,85%
  • IDX80 131   -0,03   -0,02%
  • IDXV30 138   -0,65   -0,47%
  • IDXQ30 140   -0,99   -0,70%

Begini Strategi Fintech GandengTangan Supaya Tingkat Kredit Macet Tak Membengkak


Kamis, 13 November 2025 / 13:32 WIB
Begini Strategi Fintech GandengTangan Supaya Tingkat Kredit Macet Tak Membengkak
ILUSTRASI. GandengTangan catat Tingkat Keberhasilan Bayar atau TKB90 sebesar 99,98% per 12 November 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Kreasi Anak Indonesia (GandengTangan) menerapkan sejumlah strategi dalam menjaga tingkat kredit macet tak membengkak.

Direktur Compliance GandengTangan Budi Hermawan mengatakan pihaknya senantiasa melakukan proses analisis kredit yang detil dan mendalam untuk setiap pengajuan pinjaman borrower. 

Dalam proses analisis kredit sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Budi menerangkan GandengTangan menggunakan data penghasilan, pengeluaran, dan data riwayat kredit dari biro kredit untuk memastikan kemampuan bayar (repayment capacity) dan karakter dari borrower. 

Baca Juga: BNI Salurkan Rp10,6 Triliun KUR hingga Oktober 2025, 88,4% Target Rampung

"Data-data itu, serta ditambah data-data pendukung lainnya, kemudian diolah dalam credit scoring. Hal itu menjadi pertimbangan dalam memberikan persetujuan kredit," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).

Berdasarkan situs resmi perusahaan, GandengTangan mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar atau TKB90 sebesar 99,98% per 12 November 2025.

Sementara itu, Budi juga mengatakan GandengTangan sejauh ini menerapkan tata kelola yang baik dengan menerapkan lima prinsip dasar, yakni keterbukaan (transparansi), akuntabilitas, pertanggungjawaban (responsibilitas), kemandirian (independensi), dan kewajaran (fairness). Dia bilang hal tersebut sesuai dengan yang diwajibkan oleh OJK kepada penyelenggara fintech lending.

Menurut Budi, penerapan tata kelola yang baik akan menciptakan pengelolaan risiko yang efektif. Selain itu, penerapan tata kelola yang baik juga dapat memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan etika bisnis. 

"Apabila semua itu diterapkan dengan baik, dapat menjaga kesehatan perusahaan fintech lending," kata Budi. 

Selanjutnya: ESDM Catat Cadangan Minyak Nasional 4,4 Miliar Barel, Kalimantan Terbesar

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Naik di atas US$ 4.200, Menuju Reli Hari Kelima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×