Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Modal Rakyat Indonesia atau Modal Rakyat menerapkan sejumlah strategi untuk memitigasi risiko kredit macet.
CEO Modal Rakyat Christian Hanggra mengatakan pihaknya melakukan berbagai langkah mitigasi risiko sejak awal proses pengajuan pinjaman, di antaranya melakukan customer due diligence yang ketat dan usaha calon borrower minimal sudah berjalan selama 2 tahun.
"Selain itu, menerapkan underwriting berbasis data usaha, bukan hanya dokumen formal," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (11/7).
Lebih lanjut, Christian juga menerangkan Modal Rakyat memastikan penyaluran terbanyak diarahkan ke pinjaman produktif yang memiliki dasar arus kas jelas, seperti invoice financing dan asset-based financing.
Ditambah, melakukan penerapan margin deposit atau jaminan tambahan untuk pinjaman dengan risiko menengah, pemantauan aktif terhadap kinerja borrower untuk memantau tanda-tanda gagal bayar dini, serta memaksimalkan penagihan di lapangan yang persuasif dan kooperatif.
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Fintech P2P Lending Syariah Mencapai Rp 920 Miliar per Mei 2025
Hingga akhir tahun ini, Christian melihat tantangan pada sektor pembiayaan produktif fintech lending akan tetap berpusat pada isu kestabilan ekonomi dalam negeri, bisnis UMKM, dan perang dagang Amerika Serikat (AS).
Untuk mendorong penyaluran pembiayaan ke depannya, Christian menyebut Modal Rakyat akan menerapkan sejumlah strategi. Dia bilang pihaknya akan melakukan strategi terkait seleksi kredit yang lebih ketat.
"Kami akan meningkatkan analisis kredit dengan memprioritaskan debitur (borrower) yang memiliki riwayat keuangan kuat dan sektor usaha yang tahan terhadap resesi," ungkapnya.
Strategi lainnya, yaitu Modal Rakyat akan menerapkan diversifikasi portofolio pembiayaan. Christian menerangkan pihaknya akan menyebarkan risiko ke berbagai sektor produktif, seperti logistik, teknologi, manufaktur, dan industri kreatif.
Selain itu, Modal Rakyat juga melakukan pengembangan layanan baru dan inovasi produk lainnya, seperti pinjaman multiguna yang sedang disiapkan, agar dapat memperluas jangkauan pasar dan sumber pendapatan perusahaan.
Christian menerangkan pihaknya juga akan meningkatkan digitalisasi dan efisiensi dengan upaya mempercepat proses pengajuan, underwriting, persetujuan, dan pemanfaatan teknologi untuk mengambil keputusan pembiayaan yang tepat dan terukur.
"Selain itu, melakukan pemasaran yang lebih agresif dan terarah lewat pemasaran digital yang terfokus. Ditambah melalui media sosial, podcast, dan berkolaborasi dengan influencer, serta kampanye berbasis edukasi untuk meningkatkan awareness sekaligus literasi keuangan UMKM," ucap Christian.
Sebagai informasi berdasarkan situs resmi perusahaan per 1 Juli 2025, Modal Rakyat tercatat memiliki tingkat keberhasilan bayar (TKB90) sebesar 93,83%. Adapun total pinjaman yang tersalurkan sebesar Rp 12,59 triliun.
Baca Juga: Fintech Lending dengan TWP90 di Atas 5% Masih Diperkenankan Salurkan Pembiayaan Baru
Selanjutnya: Pengguna Aktif Kredivo Tembus 11 Juta, Transaksi Rutin Meningkat
Menarik Dibaca: 10 Manfaat Seks dengan Pasangan untuk Kesehatan Anda, Stres Langsung Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News