kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Multifinance Jaga NPF Saat Suku Bunga Naik


Senin, 29 April 2024 / 22:03 WIB
Begini Strategi Multifinance Jaga NPF Saat Suku Bunga Naik
ILUSTRASI. BNI Multifinance turut berkontribusi dalam penyelenggaraan BNI Java Jazz 2019 di Jakarta, Sabtu (2/3/2019).


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengerek suku bunga acuan suku sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. 

Meskipun tidak berdampak secara langsung karena bunga pinjaman multifinance biasanya menganut sistem fixed rate, namun kenaikan BI Rate ini dapat mempengaruhi kualitas kredit bagi debitur baru, alhasil rasio non performing loan (NPF) berpotensi naik. 

Hal itu tentu harus diwaspadai oleh perusahaan pembiayaan, maka dari itu sejumlah multifinance mulai mengatur strategi untuk menjaga rasio NPF. 

Terkait hal itu, perusahaan pembiayaan BNI Finance yang merupakan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, menilai kenaikan tersebut tidak langsung berpengaruh pada NPF perusahaan, karena pemberian kredit yang fix rate

Baca Juga: Laba Bersih Bank Danamon (BDMN) Tumbuh Mini pada Kuartal I-2024

Tetapi hal ini bisa berlaku untuk debitur baru, pasalnya bunga yang tinggi memungkinkan debitur kesulitan membayar.

Maka dari itu Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan yang dilakukan perusahaan adalah memperketat proses pengajuan dan memilih debitur yang memiliki kemampuan memadai. 

Adapun hingga saat ini, Hendi mengaku rasio NPF di BNI Multifinance masih terjaga sehat di bawah 1%.

"Kalau bunga dinaikan memang potensi penyaluran kredit tertahan. Tapi ini berlaku untuk new nasabah. Jadi harus makin ketat proses kreditnya," Kata Albertus kepada KONTAN, Senin (29/4). 

Tidak jauh berbeda, Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia menjelaskan di perusahaan pembiayaan yang Ia pimpin juga menerapkan bunga tetap sepanjang masa pinjaman atau fix rate. 

Baca Juga: BRI Finance Layani Pinjaman Hingga Rp 500 Juta dengan Agunan BPKB

Sehingga untuk mencegah kenaikan NPF pada debitur baru pasca bunga kredit naik, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam proses akuisisi calon debitur. 

"Dalam situasi apa pun, termasuk dalam kondisi saat ini dimana ada potensi kenaikan bunga pembiayaan, memilih calon debitur dengan hati-hati dan prudent," ujar Stanley kepada KONTAN. 

Maka dari itu Per Maret 2024, rasio NPF MUF masih terjaga dengan baik di level 1,40% karena strategi yang telah diterapkan. Sejalan dengan itu, Stanley juga semakin optimistis dengan target akhir tahun rasio NPF turun menjadi 1,26% dan target penyaluran pembiayaan sebesar Rp25 triliun hingga akhir tahun. 

Lalu ada PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance yang mengantisipasi kenaikan NPF dengan menjaga tingkat pencadangan secara optimal, dan lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan kepada semua calon konsumen.

Hingga akhir tahun 2023 pun rasio NPF Mandala Finance masih terjaga dengan baik sebesar 2,3%.

Baca Juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Perbankan Akan Sedikit Lebih Ketat di Kuartal II-2024

"Kami senantiasa berusaha untuk terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik agar tingkat NPF kami tetap terjaga dan fokus pada pelepasan kredit yang tepat sasaran sesuai prinsip kehati-hatian," Kata Managing Director Mandala Finance Cristel Lasmana kepada KONTAN. 

Sementara PT BCA Finance (BCA Finance) menilai kenaikan BI Rate hanya 0,25 atau 25 basis point, artinya bunga tersebut tidak terlalu besar. 

Namun Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyebut pihaknya akan tetap memperhatikan perkembangan kenaikan bunga, dan menunggu kebijakan dari bank sebagai pemberi pinjaman. 

"Bunga naiknya tidak besar, saya kira tidak akan mempengaruhi NPF," kata Roni kepada KONTAN. 

Adapun rasio non performing financing (NPF) BCA Financing masih dalam batas aman yakni NPF gross sebesar 1,8% dan NPF net 0,96% per Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×