Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
Berbeda dengan Modalku, untuk menekan NPL PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman) memilih untuk memperketat approval rate. Head of Corporate Affairs UangTeman Roberto Sumbarata menjelaskan, saat ini pihaknya hanya menyalurkan dana kepada 10% borrower dari total aplikasi yang masuk.
Roberto mengatakan, hal ini bertujuan agar NPL perusahaan tidak meningkat. Oleh karenanya, pihaknya memilih hati-hati dalam menyalurkan pinjaman. “Disamping itu, mesin artificial intelligence dan rekanan kami seperti Pefindo akan lebih berhati-hati dalam melakukan proses credit analysis, sehingga kinerja UangTeman akan terjaga sekalipun di masa pandemi saat ini,” kata dia.
Baca Juga: Mbiz dan Investree luncurkan pinjaman B2B terintegrasi
Asal tahu saja, saat ini adapun TKB-90 UangTeman mencapai 95,09%, atau NPL perusahaan sebesar 4,91%. Roberto menyebutkan, dengan berjalannya perekonomian Indonesia, pihaknya optimis NPL perusahaan akan kembali stabil.
Sebelumnya, PT Investree Radhika Jaya (Investree) terlebih dulu melakukan mitigasi risiko secara strategis dan berkelanjutan. Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunandi menegaskan, hal ini bertujuan untuk melindungi lender maupun asetnya.
Tak hanya itu, perusahaan turut melakukan stress test guna melihat kondisi ketahanan portofolio dari sektor industri peminjam pemulihan payor yang bereputasi, serta pembagian portofolio pada masing-masing produk.
Dalam menjaga NPL, perusahaan juga fokus menerima pengajuan pinjaman berisiko rendah dari industri tertentu, atau borrower yang sudah teruji rekam jejaknya.
Baca Juga: Start Up Tumbasin.id ekspansi ke delapan kota besar di Indonesia di tengah pandemi
"Kami yakin tidak ada perubahan besar yang berkaitan dengan TKB90. Hal itu dikarenakan setiap bulan berdasarkan tren, borrower yang menemui jatuh tempo satu per satu akan mengembalikan pinjamannya, sehingga NPL atau TKB90 akan mendekati 100%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News