kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Begini Upaya Bank Mengangkat Pertumbuhan Penggunaan Uang Elektronik


Selasa, 03 Oktober 2023 / 05:35 WIB
Begini Upaya Bank Mengangkat Pertumbuhan Penggunaan Uang Elektronik


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan uang elektronik di perbankan masih menunjukkan tren positif di paruh kedua tahun 2023. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi uang elektronik di tahun 2023 mencapai Rp 495,2 triliun. Angka ini ditargetkan tumbuh sekitar 23,90% secara tahunan. 

Sementara menurut data terbaru dari BI, nilai transaksi uang elektronik per Agustus mencapai Rp 38,51 triliun, atau meningkat sebesar 8,62% secara tahunan. Perkembangan ini sesuai dengan pertumbuhan transaksi digital di perbankan. 

Di sisi sejumlah perbankan juga terus mencatatkan peningkatan jumlah kartu uang elektronik yang tersebar di masyarakat.

Baca Juga: Upaya Mengatur Cara Belanja yang Baru

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Agustya Hendy Bernadi mengatakan saat ini jumlah kartu BRIZZI yang beredar di masyarakat sebanyak 12 juta kartu. 

"BRIZZI mayoritas pemakaiannya digunakan untuk jalan tol dan parkir," kata Hendy kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Meski tidak merinci berapa pertumbuhan transaksi uang elektronik BRI saat ini. Hendy mengatakan BRI terus melakukan upaya dalam mendorong transaksinya. Salah satu upaya yang dilakukan BRI adalah dengan memperluas kerja sama di titik-titik pembayaran seperti di tempat parkir dan layanan transportasi.

Baca Juga: Sudah Ada Transaksi Jual Beli, Mengapa TikTok Shop Belum Dikenai Pajak E-Commerce?

Sementara itu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus melakukan upaya untuk mendorong penggunaan uang elektroniknya. EVP Secretarian Corporate & Communication BCA, Hera F Haryn menyampaikan tren transaksi uang elektronik Flazz BCA yang menunjukkan pertumbuhan positif. 

Menurut data terakhir BCA di semester pertama tahun 2023, tercatat frekuensi transaksi Flazz BCA mencapai lebih dari 425 juta transaksi. Sementara itu, nominal transaksinya telah mencapai lebih dari Rp 6,8 triliun, meningkat 23% YoY.

Selain itu, hingga Juni 2023, sebanyak lebih dari 24,8 juta kartu Flazz  tersebar dan digunakan oleh masyarakat luas, meningkat 5% yoy. 

"Saat ini, BCA telah mengeluarkan flazz gen 2 dengan logo baru (ada icon seperti wifi) yang dapat diisi ulang (top-up) dengan menggunakan myBCA dan BCA mobile kapan saja dan di mana saja," kata Hera kepada Kontan belum lama ini.

Baca Juga: Mandiri Institute: Masyarakat Kelompok Bawah Lebih Banyak Belanja

Adapun strategi BCA dalam mendorong inklusi keuangan digital di segmen uang elektronik, adalah bekerja sama dengan beberapa partner untuk menyediakan layanan Top Up uang elektronik.

Ini merupakan upaya BCA dalam memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan, dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

"Salah satunya ialah melalui aplikasi myBCA, yang menyediakan solusi finansial dengan mempermudah nasabah dalam mengakses produk keuangan BCA lengkap dalam satu aplikasi," kata Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×