kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beli properti lewat lelang, timbang untung ruginya


Selasa, 22 Juni 2021 / 15:45 WIB
Beli properti lewat lelang, timbang untung ruginya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan kerap menggelar lelang aset properti yang merupakan agunan kredit-kredit bermasalah. Ini tentu bisa jadi kesempatan bagi investor maupun end user yang ingin membeli rumah mendapatkan harga miring. 

Salah satunya dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank pelat merah ini bakal menggelar Asset Sales Festival Nasional tahun ini sebagai strategi untuk mengundang investor untuk membeli aset-aset perseroan.  Total aset yang ditawarkan mencapai  8.140 unit dengan nilai sekitar Rp 3 triliun yang terdiri dari rumah tapak, ruko, apartemen, proyek perumahan dan hotel. 

Menurut Director Head of Research and Consultancy Savills Anton Sitorus, ada plus minus dalam membeli properti lewat lelang. Dari sisi keuntungannya, harga aset yang didapat bisa lebih murah karena merupakan sitaan dari kredit-kredit macet. Jika aset yang dilelang cukup banyak, calon pembeli bisa lebih leluasa memilih sehingga ada peluang dapat harga jauh lebih murah.

Namun, dia mengingatkan bahwa tidak semua aset yang dilelang itu ditawarkan dengan harga cukup murah. Berapa besar murahnya bakal tergantung dengan bank yang menawarkan lelang. Dalam melakukan lelang bank tidak akan mau rugi.

Baca Juga: Ini tips ikut lelang aset properti dari BTN

Oleh karena itu, Anton menyarankan agar calon pembeli lewat lelang harus benar-benar mengerti apa yang didapat dengan harga lelang yang mau diajukan. Harus dihitung tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk merenovasi dan proses pelunasannya. 

Sedangkan kekurangannya, mengingat properti  yang masuk lelang merupakan barang seken yang bermasalah secara kredit maka ada kemungkinan data-data administrasinya yang kurang lengkap. 

Lalu, kualitas bangunannya juga kemungkinan bisa membutuhkan biaya renovasi besar. 

"Calon pembeli ini juga hanya punya waktu sedikit untuk survei objek lelang tersebut karena harus mengikuti proses lelang yang sudah ditetapkan," kata Anton kepada Kontan.co.id, Senin (21/6).

Menurut Anton, lelang properti lebih cocok untuk para investor karena tujuannya bukan untuk dipakai. Sehingga renovasi tidak perlu dilakukand alam waktu cepat atau mungkin tidak perlu renovasi karena bakal dijual lagi. 

"Sedangkan bagi end user, akan sulit dapat rumah lewat lelang kalau niatnya memang yang murah dan akan segera ditempati,"  ujarnya.

Selanjutnya: Berbenah Kredit Macet Lewat Hapus Buku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×