Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - MAGETAN. Perbankan memiliki peran penting dalam pembiayaan pertanian dengan menyediakan modal kerja dan investasi untuk meningkatkan produktivitas petani, menurunkan ketergantungan pada rentenir melalui kredit berbunga lebih murah, serta mendukung stabilitas harga pangan dengan memfasilitasi pengelolaan hasil panen yang lebih baik.
Salah satu jenis pembiayaan yang dihadirkan perbankan untuk mendukung sektor pertanian adalah kredit usaha rakyat (KUR). Program ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi petani dengan skema angsuran yang disesuaikan dengan musim panen.
Bank Mandiri, salah satu bank yang mendukung pembiayaan di sektor pertanian sejalan dengan program strategis pemerintah dalam mendorong kemandirian pangan nasional.
“Bank Mandiri berkomitmen mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan konsisten menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif termasuk pertanian, kehutanan, dan perikanan,” Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M Ashidiq Iswara kepada KONTAN, Rabu (2/7).
Baca Juga: Bukan Cuma Bank KPR, BTN Juga Jadi Mitra Strategis Petani Indonesia
Ashidiq tak merinci portofolio kredit Bank Mandiri di sektor pertanian. Namun, total kredit bank ini di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sudah mencapai Rp 123,31 triliun per Maret 2025. Angka ini tumbuh 3,72% atau bertambah Rp 4,42 triliun dari Maret 2024
Kucuran kredit Bank Mandiri kepada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan ini terus meningkat dibandingkan pada akhir 2019 hanya Rp 84,16 triliun.
Ashidiq menyebut bahwa pertumbuhan tersebut disertai dengan kualitas aset yang terus membaik. Hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang terjaga rendah di level 0,75% pada kuartal I-2025.
Bank Mandiri melihat bahwa tren pertumbuhan kredit secara konsolidasi ke depan masih sejalan dengan target yang di tetapkan tahun 2025, yakni di kisaran 10%-12%.
Adapun outstanding KUR Bank Mandiri per Maret 2025 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 7,79% secara tahunan. Angka ini telah meningkat dari periode akhir tahun 2020 yang sebesar Rp 41,8 triliun. KUR ke petani tercatat mencapai Rp 3,81 triliun, mengacu paparan laporan keuangan Bank Mandiri kuartal I-2025.
Baca Juga: Kredit Modal Kerja Perbankan Mulai Menggeliat
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Kredit Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan industri perbankan nasional per Mei 2025 mencapai Rp 571 triliun, atau tumbuh 7,33% secara tahunan atau year on year (YoY). Itu terdiri dari kredit investasi Rp 301,9 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp 269,1 triliun. NPL kredit sektor ini ada di level 1,95% per Mei 2025.
Jumlah petani di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 29,3 juta menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Lalu jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) mencapai 29.342.202 unit, jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) 28.419.398 rumah tangga, jumlah usaha pertanian perorangan urban farming 6.183.003, dan jumlah usaha pertanian berbadan hukum 5.705 unit.
Selanjutnya: Bersinar di Panggung Internasional, BRI Borong 15 Penghargaan FinanceAsia 2025
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Snail Mucin untuk Wajah, Benarkah Ampuh Mengatasi Jerawat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News