kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berbekal Rp 3 triliun, BRI mencari target akuisisi


Rabu, 26 Februari 2014 / 08:10 WIB
Berbekal Rp 3 triliun, BRI mencari target akuisisi
ILUSTRASI. Pergerakan harga saham emiten properti cenderung stagnan. Sementara, makro ekonomi belum mendukung pertumbuhan. KONTAN/Baihaki/30/5/2022


Reporter: Nina Dwiantika, Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Dana melimpah mendorong manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjalankan sederet aksi ambisius di sepanjang tahun 2014. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, menyatakan pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp 3 triliun untuk melakukan pertumbuhan anorganik.

Ada tiga sasaran akuisisi BRI. Yakni, bank skala kecil, asuransi, dan sekuritas. Baiquni menambahkan, sasaran utama adalah mengakuisisi perusahaan asuransi dan sekuritas. Sebab, BRI belum memiliki dua bisnis itu. Bagaimana dengan rencana akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN)?

"BRI ingin akuisisi bank yang fokus pada sektor ritel dan sesuai dengan fokus bisnis BRI yakni usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Belum ada upaya resmi yang telah dilakukan BRI untuk mengakuisisi BTN," jelas Baiquni, kepada KONTAN. 

Ambisi BRI meminang BTN juga terganjal proses panjang. Maklum, BTN merupakan perusahaan publik yang juga milik pemerintah. Selain itu, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mematangkan konsep konsolidasi perbankan nasional.

"Sudah ada usulannya di aturan Bank Indonesia (BI), kita akan pakai fungsi holding. Nanti sambil jalanlah," ujar Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa Usaha Kementerian BUMN. Mengutip Peraturan BI (PBI) No.14/24/PBI/2012 tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia, holding adalah fungsi yang dimiliki oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) berupa bank yang berbadan hukum Indonesia atau Pemerintah Republik Indonesia untuk mengonsolidasikan dan mengendalikan secara langsung seluruh aktivitas bank-bank yang menjadi anak perusahaannya.

Dengan kata lain, wacana konsolidasi sejumlah bank BUMN bisa menjadi celah bagi BRI mengakuisisi BTN. Namun, Baiquni menyatakan, hingga saat ini BRI masiih mencari objek akuisisi yang menjadi tambatan hati. "Targetnya sampai sekarang belum ketemu," kata Baiquni. Sembari menunggu, bank dengan laba terbesar ini menargetkan kredit tumbuh 16%-17% di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×