kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Berkat pengembangan digital, rasio efisiensi perbankan dapat ditekan


Kamis, 19 Juli 2018 / 19:46 WIB
Berkat pengembangan digital, rasio efisiensi perbankan dapat ditekan
ILUSTRASI. Layanan Keuangan Digital


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkah dari pengembangan teknologi digital, perbankan kini lebih efisien dalam menggenjot bisnis. Hal ini tercermin dari menurunnya rasio efisiensi perbankan atau cost to income ratio (CIR).

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, pada semester I-2018 membukukan CIR 42,89% atau turun 34 basis poin (bps) dari periode yang sama 2017 yang menyentuh 43,23%.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, penurunan CIR tersebut utamanya ditopang oleh pemanfaatan e-channel perseroan. Salah satu langkah efisiensi yang dilakukan oleh Bank Mandiri antara lain dengan membatasi pembentukan kantor cabang baru dan memilih untuk mengoptimalkan kantor cabang yang ada.

Disamping itu, beberapa transaksi perbankan yang umum, menurut Hery sudah beralih ke transaksi e-channel melalui pemanfaatan mesin ATM, EDC maupun mobile banking (Mandiri Online). "Ini lebih efisien, kita lebih banyak e-channel karena 92% dari transaksi Bank Mandiri sudah ada di e-channel, kami harap dengan ini juga bisa menurunkan biaya transaksi di kantor cabang," katanya saat ditemui di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta (19/7).

Lebih lanjut, bank berlogo pita emas ini meyakini pada akhir tahun 2018 CIR mampu dijaga di bawah 45%. 

Selain Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan penurunan CIR pada semester I-2018. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan CIR BNI pada paruh pertama tahun ini ada di level 42,1% menurun dari posisi akhir Juni 2017 yang sebesar 42,4% dan akhir tahun 2017 sebesar 43,9%.

Menurut Anggoro, pemanfaatan jaringan branchless banking BNI dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan digital menjadi kunci menurunnya CIR perseroan. Hingga akhir tahun, BNI optimistis dapat menjaga CIR di kisaran 42%.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan pengguna mobile banking menjadi lebih dari 2 juta pengguna atau 173% yoy, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 46,5 triliun pada Semester I-2018, tumbuh 308% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yaitu Rp 11,4 triliun.

Serta meningkatnya jumlah agen Laku Pandai BNI dari sekitar 54.543 agen pada akhir 2017 menjadi 93.765 pada akhir Juni 2018 atau meningkat 72% yoy. "Efisiensi yang dilakukan BNI juga melalui pemanfaatan digital sesuai dengan moto BNI, CIR kami sudah membaik dari 42,4% menjadi 42,1% di semester I-2018," ujarnya, Kamis (19/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×