Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai menyerap anggaran belanja modal. Mayoritas belanja modal atau capital expenditure (capex) mengalir untuk pengembangan teknologi infrastruktur.
Pada awal tahun 2018, Bank BNI menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk belanja modal. Nah, sekitar 10% dana capex tersebut sudah terserap di semester I-2018.
"Capex terbesar untuk pengembangan sisi otomatisasi," kata Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI, Rabu (18/7). Ke depan, bank berpelat merah ini akan terus menggunakan belanja modal untuk pengembangan digital.
Dadang Setiabudi, Direktur Teknologi Informasi BNI menambahkan, sebanyak 50% dari dana tersebut dialokasikan untuk mendorong proyek-proyek digital BNI. Dari sisi anggaran sebagian belanja modal untuk peremajaan infrastruktur dan pengembangan digital banking BNI.
Sedangkan, Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar untuk capex. Sebagian besar dana tersebut masuk ke dalam kantong pengembangan teknologi informasi (TI).
Tiap tahun, Bank Bukopin juga menganggarkan dana untuk capex. Bank berkode saham BBKP di Bursa Efek Indonesia ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 300 miliar di 2018. Mayoritas untuk TI, untuk lain-lain sudah cukup dan tidak besar. Sementara itu, Bukopin telah menyerap dana capex sebesar Rp 100 miliar di semester I-2018.
Di samping itu, Bukopin juga tengah mengembangkan teknologi perbankan digital. Salah satunya, peluncuran layanan payment point online Bukopin (PPOB) bernama BukopinNet.
Bank Jawa Timur (Jatim) menyebut total anggaran belanja modal sebesar Rp 275 miliar tahun 2018. Bank pembangunan daerah ini menggunakan lebih dari separuhnya untuk pengembangan infrastruktur TI, termasuk pengamanan.
Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim menuturkan sebanyak Rp 164 miliar mengalir untuk penyempurnaan infrastruktur TI. Artinya, lebih dari 59,63% direncanakan untuk penyerapan ke pengembangan digital di Bukopin.
Sejauh ini bank bode emiten BJTM tersebut baru menyerap sebesar 37% dari total belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News