Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Kantor unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Butuh yang berada di Kecamatan Butuh, Purworejo, Jawa Tengah, tetap ramai oleh nasabah meski hujan mengguyur. Wajar saja, tanggal awal bulan yang dekat akhir pekan membuat nasabah yang didominasi pensiunan bergantian antre di BRI Butuh untuk menarik dana pensiun. Entah untuk kebutuhan konsumtif atau produktif, mereka tampak antusias datang ke BRI Butuh ditemani keluarga atau kerabat dekat.
Di antara banyak pensiunan tersebut, terlihat seorang pria menunjukkan beberapa berkas di meja bertuliskan “Pegadaian”. Petugas pun segera memeriksa berkas tersebut. Lembar demi lembar dokumen ia buka dan periksa secara teliti.
Setelah selesai, Tim Kontan kemudian berbincang dengan pria yang memberikan berkas bernama Imam Basori. Ia mengungkapkan sedang mengajukan pinjaman dengan menggadaikan emas di Pegadaian.
Baca Juga: Cerita Mantri BRI Tingkatkan Akses Keuangan di Desa Megulung Kidul
Setelah penggabungan Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian dalam naungan BRI, kini nasabah dapat mengakses layanan PNM dan Pegadaian dalam kantor cabang atau unit BRI di berbagai wilayah di Indonesia. BRI dan entitas dua anak usahanya itu bersinergi untuk menyediakan layanan ultra mikro.
Layanan ultra mikro (UMi) tersebut bisa ditemui nasabah di gerai Sentra Layanan Ultra Mikro atau SenyuM. Per September 2023, BRI mencatat ada 1.016 gerai SenyuM di seluruh Indonesia dan salah satunya berada di kantor BRI unit Butuh.
Imam bercerita, kehadiran gerai SenyuM ini memudahkan nasabah segmen ultra mikro mengakses layanan dan pembiayaan yang disediakan Holding UMi. Bahkan, ia sudah sering mencari pendanaan ke Pegadaian dengan mengajukan pinjaman lewat gadai emas.
Pria yang bekerja sebagai buruh tani ini mengajukan pinjaman dengan cara menggadai emas untuk kebutuhan harian rumah tangga dan sekolah anaknya. "Bervariasi kebutuhannya, kadang ada untuk kebutuhan sekolah, karena kan masih ada anak saya yang sekolah," ujar Imam.
Imam menyebut, layanan ultra mikro yang ditawarkan BRI dan perusahaan anggota Holding UMi lainnya membantu nasabah dalam mendapat pembiayaan. Biasanya, Imam juga hanya mengajukan pinjaman dalam jumlah kecil, yakni sebesar Rp1 juta hingga Rp2 juta untuk jangka waktu 120 hari atau 4 bulan.
Pengalaman meminjam ke lembaga lain pun pernah Imam coba. Namun, biaya sewa modal yang dibebankan terlalu besar, sehingga harus mencari alternatif pinjaman lain agar tidak menguras dompet lebih banyak.
Namun, setelah mendapat berbagai informasi, Imam pun beralih mencari pinjaman melalui SenyuM BRI sejak tahun 2022 lalu. Ia menjelaskan, kelebihan SenyuM dibanding lembaga keuangan lain adalah bunga yang rendah.
"Di sini lebih terjangkau. Kalau di sini emas yang saya gadaikan maksimal bisa digadaikan Rp4 juta misalnya, saya hanya pinjam Rp2 juta. Sewaktu-waktu di bulan selanjutnya saya butuh mendadak, saya bisa memperbarui akad gadai lagi. Itu menurut saya suatu kemudahan," jelasnya.
Tak hanya itu, kehadiran Pegadaian di Unit SenyuM Butuh membuat Imam tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh untuk mengakses layanan permodalan. "Peminjamannya mudah, tidak harus survei. Yang penting ada barangnya yang mau digadaikan apa," kata dia.
Baca Juga: Perbandingan Pinjaman ULaMM dari PNM dengan Pinjaman Online, Lebih Baik Mana?
Selain pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ke depannya Imam juga berencana melakukan pinjaman lagi untuk membuka dan mengembangkan usaha peternakan ayam pedaging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News