kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bersaing dengan Pay Later, BNI Optimistis Bisnis Kartu Kredit Masih Tumbuh


Rabu, 06 Desember 2023 / 22:19 WIB
Bersaing dengan Pay Later, BNI Optimistis Bisnis Kartu Kredit Masih Tumbuh
ILUSTRASI. Brand Ambassador BNI Mobile Banking Sigi Wimala memperlihatkan kartu kredit BNI x Siloam Hospitals usai peluncuran di Jakarta, Rabu (9/8). Grup RS Siloam dan Bank Negara Indonesia meluncurkan produk co-branding pertama dalam bidang kesehatan berupa kartu kredit?yang dapat digunakan di seluruh jaringan rumah sakit Siloam yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis bisnis kartu kredit akan terus meningkat. Maraknya layanan paylater yang hadir belakangan ini dinilai tidak akan mengganggu bisnis kartu kredit.

GM Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang mengatakan tidak terlalu khawatir, ia meyakini kartu kredit memiliki pasarnya sendiri. Apalagi data sejak Januari hingga November 2023 jumlah kartu kredit BNI mencapai 2 juta, kemudian nilai transaksi tumbuh lebih dr 20% (year on year) per November tahun ini. 

Grace juga menyinggung meskipun telah hadir berbagai pilihan transaksi digital seperti pay later, tetapi nyatanya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kartu kredit. 

"Bisnis kartu kredit masih memiliki pasar yang cukup luas meskipun banyak kehadiran pay later, namun hal ini tidak akan berdampak secara langsung bagi bisnis kartu kredit." Kata Grace Situmeang kepada KONTAN pada Rabu (6/12). 

Baca Juga: Pasca Akuisisi, UOB Indonesia Dapat Tambahan Modal Rp 1,5 Triliun Kembangkan Bisnis

Lebih lanjut Grace menjelaskan bahwa kartu kredit memiliki segmen yang berbeda, keuntungan yang ditawarkan dan solusi pembayaran kepada setiap nasabah berbeda antara kartu kredit dengan pay later. 

Namun terdapat tantangan ke depannya agar bisnis kartu kredit tidak punah. Grace memberi contoh untuk melakukan digitalisasi kartu kredit di masa mendatang. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah mulai dari pengajuan kartu, pemrosesan, penerbitan, pengelolaan dan pembelanjaan menggunakan Kartu Kredit. 

Grace berharap dengan strategi dan inisiasi tepat dalam pengembangan bisnis kartu kredit di tahun mendatang, diharapkan transaksi kartu kredit akan terus bertumbuh positif di atas 10% (year on year). 

Sebagai informasi Bank Indonesia (BI) mencatat sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, bisnis kartu kredit mengalami peningkatan baik dalam volume maupun nilai transaksi meskipun secara bulanan mengalami sedikit penurunan.

Baca Juga: Volta, MCASH Group, Hadirkan Motor Listrik Mandala dengan Warna Elegan

Volume transaksi kartu kredit sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar 289,8 juta transaksi, tumbuh 15,7% secara tahunan (year on year). Kemudian nilai transaksinya tumbuh 28,97% secara tahunan menjadi Rp 298,9 triliun. 

Sementara volume transaksi kartu kredit secara bulanan turun, pada Agustus tercatat sebesar 33,8 juta kemudian pada September tercatat sebesar 33,36 juta. Begitu pun nilai transaksi turun dari Rp 34,3 triliun pada Agustus menjadi Rp 33,39 triliun pada September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×