kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

BI akan menjaga pertumbuhan kredit di 20%-24%


Jumat, 24 Agustus 2012 / 16:34 WIB
BI akan menjaga pertumbuhan kredit di 20%-24%
ILUSTRASI. Google Meet iOS akhirnya bisa blur atau ganti background, begini cara pakainya


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, pertumbuhan kredit saat ini terlalu cepat. Kondisi itu menyebabkan BI berupaya untuk menjaga pertumbuhan kredit pada level 20%-24% seperti yang terjadi dalam tiga tahun sebelumnya. Penjagaan tingkat pertumbuhaan kredit ini dilakukan agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi.

Hingga akhir Juni lalu, BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 25,8%. Angka ini sudah melampaui tren yang terjadi di tahun sebelumnya yang hanya berkisar di 20-24%. Sebagai catatan saja, di 2009 lalu pertumbuhan kredit 10%, sedangkan di 2010 lalu melesat 22,8% dan terakhir pada 2011 lalu pertumbuhan kredit mencapai 24,5%.

"Sebenarnya pertumbuhan kredit 25% ini sedikit di atas tren jangka panjang yang rata-rata bergerak naik selama beberapa tahun terakhir. Jadi kami ingin mengembalikan pertumbuhan kredit ke trennya kembali. Ya nanti soal rata-rata kreditnya berapa, bisa dihitung sendiri. Mungkin berada di antara kisaran 20-24%," kata Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/8).

Lebih lanjut Halim bilang jika pertumbuhan kredit perbankan di akhir tahun bisa 23%-24% karena pengaruh beberapa kebijakan BI yang baru diluncurkan. Seperti kredit konsumsi, loan to value (LTV) terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor. Dengan peraturan tersebut diharapkan bisa mengkontrol pertumbuhan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×