kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.291   14,00   0,09%
  • IDX 7.140   43,32   0,61%
  • KOMPAS100 1.026   0,52   0,05%
  • LQ45 779   2,15   0,28%
  • ISSI 234   0,17   0,07%
  • IDX30 402   1,16   0,29%
  • IDXHIDIV20 463   0,95   0,21%
  • IDX80 115   0,26   0,23%
  • IDXV30 117   0,40   0,34%
  • IDXQ30 129   -0,04   -0,03%

Saham Bank Digital Mulai Melaju, Simak Rekomendasi Analis Berikut


Selasa, 15 Juli 2025 / 20:44 WIB
Saham Bank Digital Mulai Melaju, Simak Rekomendasi Analis Berikut
ILUSTRASI. Pergerakan saham-saham sejumlah bank digital tampak menguat signifikan, setidaknya dalam sebulan terakhir. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/06/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham sejumlah bank digital tampak menguat signifikan, setidaknya dalam sebulan terakhir. Bahkan, kenaikannya melampaui saham-saham bank konvensional lain, utamanya big banks.

Ambil contoh PT Allo Bank Indonesia (BBHI) yang memimpin penguatan tersebut. Dalam rentang waktu sebulan terakhir, harga sahamnya naiknya mencapai double digit sebesar 55,32%. Dalam sepekan terakhir, harga sahamnya naik 25,14% dan pada penutupan perdagangan hari ini (15/7) sahamnya meningkat 5,80% ke level Rp 1.095 per saham.

Kenaikan harga saham juga dialami oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO). Saham bank milik ekosistem Grup GoTo ini naik 5,29% selama sebulan terakhir.

Dalam sepekan terakhir saham ARTO juga alami tren penguatan. Di mana, harga saham ARTO tercatat naik 5,60%. Pada penutupan perdagangan hari ini sahamnya naik 1,42% ke level Rp 1.790 per saham.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Bank Digital yang Paling Menarik Dikoleksi

Selanjutnya, saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dalam sebulan terakhir meningkat 3,54%. Adapun dalam seminggu terakhir sahamnya naik 4,46%, dan pada penutupan perdagangan hari ini sahamnya meningkat 1,74% ke level Rp 234 per saham.

Di sisi lain, saham PT Bank Raya Indonesia (AGRO) terlihat stagnan pada penutupan perdagangan hari ini dari perdagangan kemarin ke level Rp 212, dan dalam sebulan terakhir sahamnya juga terlihat stagnan. Adapun dalam seminggu terakhir sahamnya menguat 4,95%. 

Kemudian, saham PT Bank Amar Indonesia (AMAR) dalam seminggu terakhir juga terlihat stagnan, namun dalam penutupan perdagangan hari ini sahamnya naik 0,64% ke level Rp 158 per saham.

Berbeda dengan saham PT Bank Aladin Syariah (BANK) yang pada penutupan perdagangan hari ini sahamnya memerah 2,96% ke level Rp 820 per saham. Tapi dalam seminggu terakhir sahamnya naik tipis 1,86%.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan menilai, untuk emiten seperti BBYB dan ARTO, saat ini memang mulai terlihat adanya sinyal awal pembalikan arah menuju tren penguatan. 

Baca Juga: Saham Bank-Bank Digital Menghijau, Cermati Rekomendasi Analis

"Namun belum dalam tahap signifikan, dan saya tidak melihat pergerakan keduanya terseret langsung oleh saham-saham bank besar. Dari kelompok bank besar, baru BBRI dan BRIS yang menunjukkan sinyal teknikal yang mulai menguat kembali. Sisanya masih tertahan," ujar Ekky kepada kontan.co.id, Selasa (15/7).

Ekky menjelaskan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bagi investor yang ingin memilih saham bank digital. Pertama, periksa apakah bank digital tersebut sudah mencetak laba atau masih dalam fase membakar modal untuk mengakuisisi nasabah. Kedua, kata Ekky perhatikan Net Interest Margin (NIM) dan kualitas asetnya, bank dengan NPL (Non-Performing Loan) rendah tentu lebih baik. 

Selanjutnya, periksa apakah bank tersebut memiliki afiliasi dan dukungan dari ekosistem yang besar, karena hal ini dapat mempercepat pertumbuhan bisnis. Terakhir, perhatikan likuiditas sahamnya, apakah cukup untuk bisa diperdagangkan dengan nyaman oleh investor ritel.

"Intinya, fokus utama dalam memilih bank digital adalah bagaimana pertumbuhan brand dan prospek jangka panjangnya," ucapnya.

Menurut Ekky, ARTO cukup menarik di level harga saat ini. Jika mampu menembus resistance di Rp 1.850, ada potensi penguatan lanjutan ke area Rp 2.000 – Rp 2.100, bahkan hingga Rp 2.300 dalam jangka menengah. Sementara itu, BBYB juga disebut baru saja rebound dan memiliki target teknikal di kisaran Rp 270– Rp 280 untuk mid-term.

Adapun Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, jika dilihat dari kinerja bank digital tahun 2024 mengalami penurunan, dan rata-rata saham-sahamnya juga terkena imbasnya, apalagi saham-saham bank digital secara valuasi dinilai relatifly overvalued.

"Masalahnya tidak sebanding dengan kinerja dan tren pergerakan harga sahamnya. Dimana kalau big four banks itu secara primary trend tergolong bullish berbeda kalau untuk saham bank digital, nah ini memang in major, memang terlihat downtrend. Wajar karena euphoria terkait dengan dinamika COVID-19 itu sudah mereda. Jadi ya wajar saja saham bank digital mengalami downtrend. Namun menurutnya secara valuasinya masih relatifly tinggi," kata Nafan.

Menurutnya, investor lebih prefer untuk investasi ke saham big four banks, karena untuk bank digital rata-rata secara tingkat likuiditas masih kurang memadai jika dibandingkan dengan big four banks.

"Bahkan bank digital harus menyelenggarkan rights issue untuk memperkuat likuiditas daripada emiten itu sendiri, dan memang itu juga harus dilakukan untuk kedepannya karena tujuannya kan untuk meningkatkan likuiditas. Terus sebenarnya juga aksi korporasi lainnya juga benar-benar dinantikan oleh para pelaku investor," jelasnya.

Selanjutnya: Perpadi: HPP dan HET Tak Seimbang, Picu Praktik Oplosan Beras Premium

Menarik Dibaca: 4 Zodiak Paling Open Minded, Tidak Takut Mencoba Hal Baru!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×