kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BI: Belum semua bank penuhi rasio kredit UMKM


Jumat, 05 November 2021 / 06:06 WIB
BI: Belum semua bank penuhi rasio kredit UMKM
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Fee Based Income perbankan tumbuh tinggi, ini pendorongnya

Hingga akhir September 2021, penyaluran kredit UMKM Bank OCBC NISP mencapai Rp 18,5 triliun. Pada periode yang sama, bank menyalurkan total kredit Rp 117,3 triliun, yang mayoritas di salurkan ke sektor manufaktur, perdagangan dan jasa.

Meski demikian, Direktur Bank OCBC NISP Hartati menyatakan, pihaknya berkomitmen menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat melalui prinsip kehati-hatian. Penyaluran kredit ini didasarkan pada permintaan pasar atau nasabah yang ingin mengembangkan usahanya.

"Lebih dari pendanaan, Bank OCBC NISP juga menghadirkan pendampingan dan solusi menyeluruh lainnya agar nasabah UMKM maupun korporasi dapat maksimal mengelola bisnis," ungkapnya.

Untuk memenuhi ketentuan regulator, bank siapkan strategi. OCBC NISP akan terus memberi dukungan kepada pelaku UMKM melalui berbagai solusi finansial mulai dari penyediaan rekening yang dirancang khusus untuk pelaku usaha, kredit modal kerja, kredit investasi, fasilitas dan layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha serta program pemberdayaan.

Beberapa program yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha UMKM seperti TAYTB Women Warriors, solusi pendanaan bagi pelaku usaha wanita, dengan tingkat suku bunga yang menarik. Lalu KTA Cash Biz, yaitu program pendanaan hingga Rp 200 juta yang bisa diproses secara online.

Tak hanya itu, perusahaan juga menjalin kemitraan dengan partner strategis, seperti PT SimpleFi Teknologi Indonesia (AwanTunai). Melalui kerja sama ini, Bank OCBC NISP mendukung AwanTunai dalam menyediakan rantai pasok keuangan bagi pelaku usaha mikro di Indonesia.

Baca Juga: Layani 2.000 transaksi per detik, BI prediksi akan ada 16,9 miliar transaksi BI Fast

"Bank OCBC NISP juga akan terus mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan fintech lainnya untuk mendukung bangkitnya pelaku UMKM dan mendorong perekonomian masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) menaikkan rasio pembiayaan perbankan ke sektor UMKM secara bertahap, yakni sebesar 20% pada 2022, 25% pada 2023, dan 30% pada 2024.

Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×