Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dalam rangka menyambut idul fitri 1435 H, Bank Indonesia akan mulai membuka layanan penukaran uang tunai pada 1 Juli 2014. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan menyatakan, layanan penukaran uang akan tersebar di berbagai kota.
Di Jakarta misalnya, penukaran uang tunai untuk keperluan ramadan dan lebaran tersedia di Lapangan IRTI Monas. Penukaran uang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Layanan kegiatan penukaran uang tunai untuk keperluan ramadan dan idul fitri akan berlangsung sampai dengan 25 Juli 2014.
Sementara itu, di Bandung, layanan penukaran uang tunai ada di lapangan Gasibu. Di Medan, layanan penukaran uang tunai tersedia di Lapangan Merdeka. Di Makassar, layanan penukaran uang tunai tersedia di Makassar.
Selain di lokasi-lokasi tersebut, layanan penukaran uang juga diperluas baik melalui peningkatan frekuensi kas keliling di pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti pasar, terminal, rest area jalan tol, stasiun kereta api dan juga pos pemberangkatan mudik.
"Dalam rangka meratakan penyebaran uang yang beredar di masyarakat, Bank Indonesia memberikan layanan penukaran dengan sistem paket yang merupakan kombinasi beberapa pecahan sehingga mempercepat layanan. Selain itu juga tidak dimungkinkan untuk menukarkan uang satu pecahan secara berlebihan," jelas Lambok di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/6).
Lebih lanjut Lambok mengungkapkan, untuk melindungi masyarakat dari menerima uang palsu dan jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, bank sentral menghimbau kepada masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi baik yang dilakukan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh bank sentral.
Karena itu, BI bekerjasama dengna 13 bank umum untuk memberikan layanan penukaran uang. Diantaranya adalah BNI, BJB, BTN, BCA, BRI, BII, Bank Muamalat, Bank Mandiri, Bank DKI, CIMB Niaga, Permata, Bank Mega dan juga BNI Syariah.
"Kami juga melakukan kerja sama dengan Perum Pegadaian untuk menyediakan outlet layanan penukaran uang di 50 titik lokasi. Pegadaian kami pilih karena dekat dengan masyarakat, banyak loketnya, banyak sumber daya dan juga karena mereka bersedia," ujar Lambok.
Sebagaimana tahun sebelumnya, Bank Indonesia akan bekerjasama dengan bank penerbit uang elektronik untuk menyelenggarakan penukaran uang elektronik secara cuma-cuma. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan kas keliling.
"Dalam penukaran ke uang elektronik, masyarakat tidak perlu membawa uang cash karena disediakan mesin electronic data capture (EDC) di loket penukaran tersebut. Kami, Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia juga menghimbau masyarakat untuk gunakan non tunai. APMK (alat pembayaran menggunakan kartu) baik untuk dilakukan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News