Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memaparkan perkembangan terkini transaksi instrumen moneter Sekuritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI).
Hingga 18 November 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp 968,82 triliun, US$ 3,39 miliar, dan US$ 387 juta.
Selain itu, kepemilikan nonresiden dalam SRBI mencapai Rp 250,18 triliun (25,8% dari total outstanding).
Baca Juga: Bank Indonesia Beberkan Penyebab Rupiah Melemah 0,84% Pada September 2024
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah.
"Instrumen moneter pro-market mendukung stabilitas dan mempercepat pendalaman pasar uang dan valas serta mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri," ujar Perry saat konferensi pers RDG bulanan BI, Rabu (20/11).
Implementasi Primary Dealer (PD) sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar, sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pengendalian inflasi.
Baca Juga: BRIS Tersengat Sentimen Positif Pengurangan Penerbitan SRBI dan Rekomendasi Analis
Ke depan, BI terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market, baik dari sisi volume maupun sisi daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong berlanjutnya aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik.
Selanjutnya: Yen Melemah, Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Jepang Mencapai Rekor Tertinggi
Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (21/) di Bali, Denpasar Cerah Sepanjang Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News