Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.
JAKARTA Isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan langsung menyulut kejatuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah. Pada sesi pagi perdagangan, IHSG ditutup di level 2.7876,843 atau sebesar 2,78%. Sedangkan nilai tukar Rupiah anjlok hingga Rp 9.095 siang tadi, merosot jauh dibandingkan penutupan Rabu kemarin di level Rp 9.020.
Namun, Bank Indonesia (BI) menegaskan, anjloknya Rupiah dan IHSG siang ini bukan karena "Sri Mulyani Effect". Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono menuturkan, merosotnya IHSG dan anjloknya nilai tukar Rupiah kali ini adalah imbas dari krisis Yunani. "IHSG dan nilai tukar Rupiah memburuk karena faktor negatif dari Yunani," kata Hartadi kepada KONTAN, Kamis (5/5).
Asal tahu saja, mayoritas bursa regional juga melemah terimbas sentimen negatif krisis utang Yunani. Investor banyak yang mengkhawatirkan krisis utang Yunani akan merambat ke negara Eropa lain. Bahkan, Spanyol dan Portugal telah turun peringkat terimbas ekspektasi meluasnya efek Yunani tersebut. IHSG tercatat sebagai bursa dengan penurunan terburuk di kawasan regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News