kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

BI intensif bahas perlunya bail in perbankan


Senin, 24 Januari 2011 / 10:36 WIB
BI intensif bahas perlunya bail in perbankan


Reporter: Bernadette Christina Munthe, Nina Dwiantika |

JAKARTA. Krisis perbankan sebaiknya tidak hanya dihadapi dengan bail-out. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan industri perbankan harus menyiapkan bail-in untuk menghadapi krisis.

Bail-in ini maksudnya adalah buffer untuk menyerap risiko dan guncangan yang muncul sebagai imbas krisis. Saat ini menurut Darmin pemikiran untuk menggeser paradigma bail-out menjadi paradigma bail-in sedang dibahas secara intensif.

"Bail-out itu mungkin perlu ketika krisis, namun pengalaman membuktikan, hal itu menimbulkan kekeruhan baru, baik dari sisi ekonomi, komplikasi politik dan masalah hukum," kata Darmin dalam pidatonya di acara pertemuan tahunan dengan para bankir Jumat (21/1) lalu.

Agar menyerap risiko dan menahan guncangan krisis, BI mendorong bank untuk menguatkan permodalan. Selain itu sebagai langkah pencegahan, pengawasan perbankan akan semakin diperketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×