Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tetap di level 6,25% sejak April 2024 turut mempengaruhi kinerja margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) di sektor perusahaan pembiayaan atau multifinance.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) atau WOM Finance mencatat peningkatan NIM sejak awal tahun, yang dipicu oleh diversifikasi sumber dana dari kreditur besar yang diperoleh sejak kuartal pertama 2024.
Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa, menyampaikan bahwa sejak Juni 2024, NIM perusahaan stabil dengan nilai NIM mencapai 24,5% pada Semester I-2024.
“Pada awal tahun, NIM sempat naik, namun sejak Juni hingga sekarang tetap stabil,” ujar Cincin kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).
Baca Juga: Industri Keuangan Non Bank Terapkan Strategi Antisipasi Terjadinya Fraud
Ia memperkirakan bahwa NIM WOM Finance dapat mencapai 25,2% hingga akhir Desember 2024.
Fokus perusahaan dalam mencapai target ini adalah pada peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko kredit, untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan pendapatan bunga bersih.
Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga melaporkan NIM sebesar 11,08% hingga Juni 2024, yang didukung oleh pembiayaan baru sebesar Rp 4,62 triliun.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menyatakan bahwa NIM rata-rata perusahaan berada di kisaran 10%-11%.
CNAF berencana mempertahankan NIM di angka tersebut hingga akhir tahun 2024 melalui strategi memaksimalkan pendanaan murah, termasuk penerbitan Sukuk di kuartal IV-2024.
Baca Juga: Kredit Macet Multifinance Naik Lagi
CNAF menargetkan NIM sebesar 11,6% pada akhir tahun 2024, dengan strategi memprioritaskan sumber pendanaan yang murah untuk bersaing dalam suku bunga dan menurunkan Cost of Fund (COF).
Ristiawan menekankan bahwa NIM dari segmen fasilitas dana masih menjadi yang terbesar di CNAF, dan perusahaan akan memanfaatkan setiap momentum hingga akhir tahun untuk menjaga stabilitas NIM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News