kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI minta bank menyerahkan struktur tarif transaksi


Senin, 27 Oktober 2014 / 10:15 WIB
BI minta bank menyerahkan struktur tarif transaksi
ILUSTRASI. Presiden World Bank David Malpass mengatakan, risiko gagal bayar utang AS menambah masalah yang dihadapi oleh perekonomian global. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Prasetyo Utomo/nym.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tarif transaksi via  mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap akan naik mulai 1 November 2014 meskipun Bank Indonesia (BI) meminta bank dan provider jaringan ATM untuk menyerahkan struktur biaya transaksi ATM.

Tujuan BI meminta rincian ini  untuk mengetahui apakah kenaikan tarif ATM terlalu tinggi atau tidak. “Kami sudah meminta kepada bank-bank untuk ini (struktur biaya),” kata Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, pekan lalu.

Sebelumnya, BI juga mengumpulkan struktur biaya bank ketika menetapkan batas atas bunga kartu kredit. Ronald belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan BI untuk menghitung struktur biaya transaksi ATM tersebut.

Selama ini, penentuan besaran tarif transaksi ATM memang merupakan wewenang bank dan provider jaringan ATM. Belakangan, BI berniat juga menentukan besaran tarif ATM lantaran dianggap terlalu tinggi.

Seperti diketahui, per 1 November 2014, tarif transaksi ATM antar bank akan naik. Tarif baru ini berbeda-beda kenaikannya tergantung dari jenis transaksi. Ambil contoh, tarif transaksi tarik tunai mulai
Rp 7.500-Rp 8.000 per transaksi.

Lalu, untuk cek saldo dikenai biaya Rp 4.500-Rp 4.500 per transaksi. Begitupun juga dengan transaksi gagal akan terkena potongan Rp 2.500-Rp 4.500 per transaksi.

Herry Gunardi, EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri mengaku sudah melaporkan struktur biaya transaksi ATM kepada BI. Menurutnya, setiap bank memiliki investasi yang berbeda-beda untuk pengembangan mesin ATM. “Kami akan informasikan ke regulator kenaikan tarif transaksi di ATM sebesar Rp 7.500 karena biaya-biaya sudah naik,” ujarnya.

Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel Bank Negara Indonesia (BNI) menambahkan, bank membutuhkan dana yang cukup besar untuk pengembangan mesin ATM karena banyaknya jumlah jaringan mesin ATM. Selain itu, investasi itu juga untuk menjamin teknologi demi kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. “Angka Rp 7.500 itu sudah mencakup keseluruhan biaya transaksi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×