kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI : Penurunan SBDK bank belum maksimal


Selasa, 08 November 2011 / 09:39 WIB
BI : Penurunan SBDK bank belum maksimal
ILUSTRASI. Eksplorasi minyak Medco E&P Indonesia di laut Natuna.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Sekalipun rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) memperlihatkan kecenderungan penurunan sejak Juni 2011 hingga September 2011, namun Bank Indonesia (BI) menilai hal tersebut belum maksimal.

Direktur Direktorat Penelitian Dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso memaparkan saat ini baru SBDK kredit korporasi dan kredit kepemilikan rumah (KPR) yang turun. Dua kredit lainnya, yakni kredit non-KPR dan kredit ritel cenderung stabil. SBDK kredit korporasi turun dari 10,72% (Juni 2011) menjadi 10,51% (September 2011). Sedangkan, kredit KPR turun dari 11,38% (Juni 2011) menjadi 11,04% (September 2011).

"Suku bunga ini masih harus turun lagi supaya negara kita lebih kompetitif. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia suku bunganya paling tinggi," tutur Wimboh, Senin (7/11).

Sekedar gambaran, rata-rata SBDK (base/prime lending rate) perbankan di Singapura per 4 November 2011 di level 5,5%-6% sedangkan rata-rata SBDK perbankan di Malaysia per Mei 2011 sebesar 6,6%.

Sementara itu, sejak Desember 2010 hingga September 2011 suku bunga kredit modal kerja (KMK) turun 12 bps menjadi 12,22%, kredit investasi (KI) turun 12 bps menjadi 11,74%, dan kredit konsumsi turun 29 bps menjadi 13,5%.

Menurut Wimboh, rentang suku bunga acuan (BI Rate) dengan suku bunga kredit saat ini cukup tinggi. Misalnya saja suku bunga KMK yang saat ini 12,2% berselisih nyaris 6% dengan BI rate yang saat ini pada level 6,5%

"Saya ingat dulu sekitar tahun 2000-an rentangnya bisa 3%. Padahal saat itu inflasi lebih tinggi dari sekarang dan setelah krisis ekonomi," ucap Wimboh.

Wimboh menambahkan, BI akan mendorong perbankan lebih meningkatkan efisiensi biaya sehingga masyarakat dapat menikmati suku bunga kredit yang lebih murah. Aturan publikasi SBDK perbankan menjadi salah satu caranya.

"Sejumlah bank sudah menurun SBDK-nya karena faktor efisiensi. Sebagian lagi masih ada yang belum. Ini yang terus kami pantau dan mereka berjanji untuk meningkatkan efisiensinya," terang Wimboh tanpa menyebut bank yang dimaksud.



Berikut data SBDK beberapa bank:

Bank Mandiri (30 Juni 2010- 30 September 2011)

Kredit Korporasi 11,25% turun menjadi 11,00%
Kredit Ritel 13,00% tetap 13,00%
Kredit Konsumer KPR 11,75% tetap 11,75%
Kredit Konsumer non KPR 13,25% turun menjadi 13,00%

Bank BNI (30 Juni 2011- 30 September 2011)
Kredit Korporasi 11,00% turun menjadi 10,75%
Kredit Ritel 13,05% turun menjadi 13,00%
Kredit Konsumer KPR 11,90% turun menjadi 11,80%
Kredit Konsumer non KPR 13,00% naik menjadi 13,15%

BCA (30 Juni 2011-31 Oktober 2011)
Kredit Korporasi 9,00% tetap 9,00%
Kredit Ritel 11,00% tetap11,00%
Kredit Konsumer KPR 9,50% turun menjadi 7,50%
Kredit Konsumer non KPR 10,05% turun menjadi 8,64%

BII (30 Juni 2011-5 Oktober 2011)
Kredit Korporasi 10,69% tetap 10,69%
Kredit Ritel 11,52% tetap 11,52%
Kredit Konsumer KPR 11,75% tetap 11,75%
Kredit Konsumer non KPR 10,37% tetap 10,37%

Bank Danamon
Kredit Korporasi 11,00% tetap 11,00%
Kredit Ritel 13,00% tetap 13,00%
Kredit Konsumer KPR 12,50% tetap12,50%
Kredit Konsumer non KPR n/a

Bank Permata (30 Juni 2011-31 Oktober 2011)
Kredit Korporasi 11,00% tetap 11,00%
Kredit Ritel 11,25% tetap 11,25%
Kredit Konsumer KPR 12,00% tetap 12,00%
Kredit Konsumer non KPR 10,05% naik menjadi 10,50%

Bank ANZ-Panin (30 Juni 2011 - 7 Oktober 2011)
Kredit Korporasi 11,77% turun menjadi 9,93%
Kredit Ritel 11,77% turun menjadi 10,14%
Kredit Konsumer KPR 12,27% -turun menjadi 10,68%
Kredit Konsumer non KPR 12,27% turun menjadi 10,93%

BRI (30 Juni 2011-30 September 2011)
Kredit Korporasi 10,68% turun menjadi 10,22%
Kredit Ritel 12,86% turun menjadi 12,55%
Kredit Konsumer KPR 11,49% turun menjadi 11,07%
Kredit Konsumer non KPR 13,00% turun menjadi 12,92%

BTN (30 Juni 2011-30 September 2011)
Kredit Korporasi 10,10% naik menjadi 11,09%
Kredit Ritel 10,10% naik menjadi 11,21%
Kredit Konsumer KPR 10,85% naik menjadi 11,69%
Kredit Konsumer non KPR 10,85% naik menjadi 11,98%

Bank CIMB Niaga (30 Juni 2011-30 September 2011)
Kredit Korporasi 11,25% turun menjadi 11,10%
Kredit Ritel 11,50% turun menjadi 11,50%
Kredit Konsumer KPR 11,25% naik menjadi 11,30%
Kredit Konsumer non KPR 11,50% tetap 11,50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×