kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI proyeksi bunga kredit tak banyak berubah


Minggu, 15 Oktober 2017 / 14:52 WIB
BI proyeksi bunga kredit tak banyak berubah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksi pada kuartal empat 2017 suku bunga kredit perbankan tidak banyak berubah. Hal ini seiring dengan belum selesainya transmisi penurunan suku bunga acuan BI yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Dalam survei perbankan BI terakhir, terungkap bahwa pada kuartal 4 2017 biaya dana atau cost of fund perbankan baru turun 4 basis poin (bps) menjadi 5,94%. Seiring dengan penurunan biaya dana, menurut BI penurunan bunga kredit juga menurun. "Rata-rata suku bunga kredit investasi pada kuartal 4 2017 diperkirakan turun 2bps menadi 12,38%," tulis Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Jumat (13/10).

Meskipun bunga kredit investasi turun, untuk bunga kredit modal kerja diperkirakan relatif tetap di angka 12,18%. Sedangkan kredit konsumsi akan naik 24bps menjadi 13,99%. Kredit konsumsi yang naik ini utamanya dari jenis kredit tanpa agunan (KTA). Sedangkan kredit konsumsi lain seperti KPR, KPA, KKB dan multiguna relatif mengalami penurunan.

Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Management Krisis OJK bilang, penurunan bunga kredit yang berbeda disebabkan perbedaan persepsi risiko bank terhadap kredit yang disalurkan. "Perbedaan tersebut karena persepsi risiko bank terhadap jenis kredit yang akan disalurkan," kata Aslan kepada KONTAN, Jumat (13/10).

Menurut Aslan beberapa kredit konsumsi seperti KKB dan KPR biasanya dijamin dengan aset berkualitas sehingga jika macet akan dilelang agunannya. Hal ini berbeda dengan kredit investasi dan modal kerja yang bisnisnya tidak sepenuhnya dikuasai bank. Sehingga hal ini menyebabkan suku bunga kredit perbankan mengalami perbedaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×