Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi repo atau peminjaman likuiditas antar bank dengan jaminan yang disepakati pada akhir tahun akan ramai.
Nanang Hendarsah Kepala Departemen Pengelolan Moneter BI mengingatkan kepada bank yang memerlukan pendanaan jangka panjang menjelang akhir tahun untuk menggunakan skema repo.
“Bank perlu menyiapkan surat berharga sebagai agunan repo untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya mendekati akhir tahun,” kata Nanang kepada kontan.co.id, Senin (22/10).
Menurut BI Transaksi repo meningkat pada saat bank memerlukan pinjaman di atas tenor satu minggu, seperti di bulan Mei 2018 lalu sebelum libur panjang.
Adhi Brahmantya Direktur Bank Bukopin mengatakan pada saat lebaran dan akhir tahun kondisi uang beredar di pasar cenderung sedikit ketat. “Transaksi repo akan sangat diminati pelaku pasar,” kata Adhi kepada kontan.co.id, Senin (22/10).
Bank Bukopin mengaku akan melakukan transaksi repo jika pemenuhan likuditas tidak bisa dilakukan dari pinjaman antarbank (PUAB).
Sementara itu, transaksi repo di Bank Mandiri saat ini cukup efektif untuk mengelola likudiitas. Kondisi likuiditas pasar yang cukup turut mendukung berkembangnya penggunaan transaksi repo.
Darmawan Junaidi Direktur Treasury dan Institutional Banking Bank Mandiri bilang sampai akhir tahun, kondisi likuiditas diproyeksi akan cukup.
“Kami optimis mempunyai likuditas cukup sampai akhir tahun,” kata Darmawan.
Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA menjelaskan, transaksi repo bisa menjadi alternatif pemenuhan likuditas jika diperlukan.
“Meskipun demikian sampai akhir tahun bank tetap akan mengandalkan pendanaan pada DPK,” kata Jan.
Andreas Basuki, Sekretaris Perusahaan Bank CCB Indonesia mengatakan, sampai akhir tahun bank tidak ada rencana untuk melakukan transaksi repo.
“Tidak ada rencana, posisi likuiditas kami diproyeksi masih berlebih sampai akhir tahun,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News