kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI rajin pangkas suku bunga, ini yang ditunggu perbankan untuk turunkan bunga kredit


Selasa, 24 September 2019 / 20:20 WIB
BI rajin pangkas suku bunga, ini yang ditunggu perbankan untuk turunkan bunga kredit
ILUSTRASI.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama tiga bulan belakangan, Bank Indonesia telah menurunkan telah bunga acuan sebanyak tiga kali sebesar 75 bps menjadi 5,25%. Sayangnya, hal tersebut tak bikin bank bergegas mengerek turun bunga kreditnya.

Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI, anggota indeks Kompas100) Darwin Wibowo bilang selain soal bunga acuan, bank juga perlu melihat kondisi pasar untuk melungsurkan bunga kreditnya.

Baca Juga: LPS pangkas bunga penjaminan sebesar 25 bps

“Biasanya kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu, apakah penurunan bunga acuan bisa langsung mempengaruhi biaya dana pihak ketiga. Kita akan sesuaikan dengan perkembangan pasar,” katanya kepada Kontan.co.id.

Dari laman resminya, suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Permata tercatat berkisar antara 10,00%-10,25% per Agustus 2019. Nilai tersebut belum berubah sejak Mei 2019.

Sedangkan Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Hari Purnomo menyatakan perseroan juga akan segera kembali menurunkan bunga kreditnya. Ini karena perseroan disebut Hari memang cukup responsif mentransmisikan bunga acuan bank sentral.

“Kami telah menurunkan bunga kredit 50 bps pada Agustus 2019, sesudah penurunan bunga acuan BI pada Juli. Ke depan, seiring dengan Penurunan suku bunga acuan oleh BI, penyesuaian suku bunga tetap akan dilakukan untuk produk tertentu tanpa mengurangi daya saing,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Penyaluran kredit konstruksi melambat, ini kata bankir

Sedangkan Direktur Utama PT Bank Mega Tbk (MEGA) Kostaman Thayib bilang selain soal bunga acuan, penyesuaian suku bunga kredit juga ditentukan oleh komposisi kredit dari masing-masing bank.

Alasannya, penurunan bunga acuan juga tak serta merta bisa diserap untuk menurunkan bunga simpanan. Lantaran hal ini juga sangat tergantung dengan komposisi dana murah ailas current account and saving account (CASA) di bank.

“Penurunan bunga acuan akan menurunkan cost of fund (CoF), tapi seberaa besarnya akan tergantung komposisi CASA. Sedangkan untuk transmisi ke suku bunga kredit juga akan tergantung jenis kredit yang diberikan bank. Misalnya kredit mikro yang bunganya lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi,” katanya kepada Kontan.co.id.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menjelaskan sejatinya transmisi suku bunga kredit atas penurunan bunga acuan biasanya memang terjadi lebih lambat dibandingkan suku bunga simpanan.

Baca Juga: Bareskrim investigasi dugaan fraud hingga pencucian uang oleh Duniatex

“Dari riset kami, kami sudah menyaksikan penurunan suku bunga rata-rata perbankan. Sedangkan bunga kredit juga turun meski tipis di kisaran 3 bps-4 bps. Tapi ini artinya sudah terakselerasi, dan sampai akhir tahun bank akna bisa menyerap penurunan bunga acuan BI,” katanya.

Juli lalu LPS sendiri juga telah melungsurkan bunga penjaminan di bank sebesar 25 bps. Hari ini Selasa (24/9) langkah serupa kembali dilakukan dengan menurunkan bunga penjaminan 25 bps.

Dengan penurunan ini, kini bunga penjaminan LPS terhadap bank umum untuk simpanan Rupiah adalah 6,50%, untuk simpanan Valas 2,00% serta untuk simpanan Rupiah di BPR sebesar 9,00%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×